Jumat 15 Aug 2025 09:13 WIB

Abdullah bin Abbas: Ilmu Harus Didatangi, Bukan Mendatangi

Abdullah bin Abbas dikenal dengan kepahamannya terhadap ilmu.

Ilustrasi Sahabat Nabi.
Foto: Republika
Ilustrasi Sahabat Nabi.

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Abdullah bin Abbas RA pernah menceritakan tentang bagaimana caranya dia memperoleh ilmu. Dia akan mendatangi sumber ilmu tersebut.

Dikisahkan, jika Ibnu Abbas mendengar ada seseorang yang pernah mendengar hadits dari Nabi, maka dia akan mendatangi rumahnya. Jika orang tersebut sedang tidur siang, maka dia akan menunggunya sampai orang itu bangun.

Baca Juga

Dia akan membentangkan kain dekat rumah orang itu. Meskipun, debu dan angin menerjang tubuhnya.

Menurutnya, jika dia mengetuk pintu rumah orang tersebut dan meminta izin, pasti Ibnu Abbas diizinkan dan dipersilakan masuk. Tapi Ibnu Abbas enggan melakukannya agar kedatangannya tak mengganggu istirahatnya.

Saat orang tersebut keluar rumah, maka dia berkata, "Wahai anak paman Rasulullah. Mengapa Anda sendiri yang datang ke sini? Mengapa tidak Anda suruh saja seseorang memanggilku tentu aku akan datang memenuhi panggilan Anda!"

Kata Ibnu Abbas, "Akulah yang harus mendatangi Anda. Ilmu harus didatangi, bukan ilmu yang harus mendatangi!"

Setelah itu, Ibnu Abbas menanyakan soal hadits yang dimaksud.

Abdullah bin Abbas lahir tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah. Saat Rasulullah wafat, ia masih sangat belia, 13 tahun umurnya. Semasa hidupnya, Rasulullah benar-benar akrab dengan mereka yang hampir seusia dengan Abdullah bin Abbas.

Ibnu Abbas sejak muda benar-benar menjadi seorang pemuda dengan ilmu dan pengetahuan yang tinggi. Doa Rasulullah yang meminta kepada Allah agar menjadikan Ibnu Abbas sebagai seorang yang mengerti perkara agama telah terwujud. Ibnu Abbas adalah tempat bertanya karena kegemarannya bertanya. Ibnu Abbas tempat mencari ilmu karena kegemarannya terhadap ilmu.

Sumber:

Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah SAW/DR Abdurrahman Rafat Basya/UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement