Rabu 24 Sep 2025 17:47 WIB

Reformasi Polri dan Jalan Terjal Mengembalikan Kepercayaan Publik

Reformasi Polri proses yang tak pernah berhenti.

Sejumlah anggota Polisi melakukan defile saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025). HUT ke-79 Bhayangkara tersebut mengangkat tema Polri untuk Masyarakat. Tema ini mencerminkan komitmen Polri untuk terus hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dengan sepenuh hati.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah anggota Polisi melakukan defile saat upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025). HUT ke-79 Bhayangkara tersebut mengangkat tema Polri untuk Masyarakat. Tema ini mencerminkan komitmen Polri untuk terus hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat dengan sepenuh hati.

Oleh : Dr I Wayan Sudirta, SH MH, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah institusi yang memiliki peran vital dalam menjaga keamanan, menegakkan hukum, sekaligus melindungi dan melayani masyarakat.

Dalam perjalanannya, Polri telah menorehkan berbagai capaian penting yang layak diapresiasi. Namun, di balik prestasi tersebut, terdapat pula sejumlah persoalan yang masih membayangi dan menuntut perbaikan mendasar.

Baca Juga

Momentum pembentukan Tim Reformasi Polri menjadi ujian besar: apakah langkah ini akan menghasilkan perubahan substantif, atau sekadar simbolik belaka.

Langkah-langkah positif Polri

Perlu diakui, Polri tidak pernah berhenti melakukan pembenahan. Reformasi birokrasi telah berjalan melalui perbaikan sistem rekrutmen, pelatihan, hingga pengembangan karier berbasis kompetensi. Polri juga memperkuat program pembinaan disiplin internal, sehingga proses regenerasi berjalan lebih sehat.

Di era digital, Polri semakin adaptif. Inovasi layanan publik berbasis teknologi, seperti SIM Online dan SPKT Online, semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kepolisian.

Pemanfaatan teknologi forensik dan big data juga meningkatkan kualitas investigasi dan efektivitas penegakan hukum.

Selain itu, pelayanan publik di kantor-kantor polisi kini lebih terintegrasi, dengan unit pengaduan yang lebih responsif. Upaya memperketat SOP dalam penyidikan pun merupakan langkah maju untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan.

Semua ini menunjukkan bahwa Polri berusaha hadir lebih profesional, transparan, dan modern.

photo
Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) terkait tingkat kepercayaan publik atas lembaga negara, yang dilakukan pada 11-17 April 2023. - (istimewa/tangkapan layar)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement