Sabtu 17 Apr 2010 06:32 WIB

Ditekan 'Bobotoh', Penyebab Jaya Hartono Mundur

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Endro Yuwanto
Jaya Hartono
Jaya Hartono

BANDUNG--Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono, akhirnya meletakkan jabatannya setelah terus-menerus mendapat tekanan dari para bobotoh, pendukung Persib. Jaya menyatakan mundur dari kursi pelatih dalam jumpa pers di Stadion Persib, Bandung, Jumat (16/4) pukul 14.00 WIB.

''Saya menyatakan mundur dari jabatan saya sebagai pelatih Persib. Surat pengunduran diri saya, telah diserahkan kepada Manajer Persib, Umuh Muhtar, hari ini. Saya masih menunggu keputusan resmi dari manajemen PT Persib Bandung Bermartabat,'' ungkap Jaya di hadapan para wartawan.

Jaya mengakui alasan dirinya mundur dari kursi pelatih Persib, karena tidak tahan dengan tekanan pendukung fanatik Persib Bandung. Selain itu, keberadaan spanduk di stadion tersebut sangat mengintimidasi dan menginjak-injak harga dirinya. ''Saya sangat tidak nyaman dengan hinaan dari Viking, pendukung Persib. Selama ini saya telah all out untuk membuat Persib meraih kemenangan di setiap pertandingan. Saya tetap manusia, yang memiliki batas kesabaran,'' tuturnya.

Jaya juga memaparkan, adanya tekanan yang mengintimidasi tersebut telah ada sejak tiga pekan yang lalu. Namun, puncaknya berada pada saat kekalahan Persib atas Persijap Jepara dengan skor 1-2, Sabtu (10/4) lalu. ''Kini saya akan beristirahat. Keluarga saya telah mendukung keputusan ini,'' ucapnya sambil menghembuskan nafasnya.

Kekalahan Persib atas Persijap, merupakan kekalahan yang kesepuluh di Liga Super Indonesia. Sepeninggal Jaya Hartono, untuk sementara Persib Bandung akan dilatih oleh Asisten Pelatih, Roby Darwis dan Yusuf Bachtiar, dalam lima laga tandang selanjutnya. Lima laga tandang tersebut, yakni tiga pertandingan di ajang Piala Indonesia dan dua sisa pertandingan tandang di Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement