PHOENIX--Dibumbui perlawanan terhadap pemerintah negara bagian Arizona, Phoenix Suns memetik kemenangan kedua di playoff semifinal wilayah Barat NBA. Suns membungkam San Antonio Spurs 110-102 di US Airways Center, Phoenix, Rabu (5/5) waktu setempat atau Kamis (6/5) WIB.
Para pemain Suns mengenakan seragam baru berwarna oranye dengan tulisan 'Los Suns' yang berarti The Suns di bagian dada. Pemilik Suns, Robert Sarver, sebelumnya mengumumkan pemakaian seragam ini sebagai bentuk penghormatan atas perayaan Cinco de Mayo (Lima Mei) dan protes terhadap undang-undang imigrasi Arizona.
Awalnya, Cinco de Mayo merupakan peringatan terhadap kemenangan prajurit Meksiko atas Prancis dalam perang di kota Puebla, Meksiko. Belakangan Cinco de Mayo selalu dirayakan di kota Puebla dan warga Meksiko di luar negeri termasuk AS, sebagai bentuk ungkapan kebanggaan karena berdarah Meksiko. Sebagian besar warga AS di Arizona yang menjadi pendukung Suns, memiliki garis keturunan Meksiko.
Warga AS berdarah Meksiko kemungkinan akan kehilangan sebagian kemerdekaannya dengan undang-undang imigrasi yang baru. Mereka tidak lagi bisa membawa keluarganya dari Meksiko dengan bebas masuk ke Arizona bahkan hanya untuk sekadar singgah. Salah satu aturan yang paling ditentang adalah kewenangan bagi pihak kepolisian untuk menggeledah orang asing yang dianggap mencurigakan.
"Tim ini berdiri untuk sebagian dari komunitas kami, karena saya kira undang-undang ini bisa membuka pintu bagi tindakan rasis," kata point guard Suns, Steve Nash. "Saya bicara tentang warga negara AS yang berdarah Latin. Kualitas kehidupan dan kemerdekaan mereka bisa berubah karena undang-undang ini."
Semangat perlawanan ini tampaknya memberikan inspirasi bagi para pemain Suns. Amare Stoudemire mencetak 23 poin dan 11 rebound. Nash dan Jason Richardson masing-masing mengemas 19 poin. Grant Hill menyumbang 18 poin dan Channing Frye memasukkan lima dari enam tembakan tiga angka yang dilepaskannya.
Suns kesulitan mengekploitasi Spurs dengan kecepatan mereka seperti di game pertama. Sebagai gantinya, Suns banyak melakukan tembakan jarak jauh. Hasilnya poin demi poin diraih skuad asuhan Alvin Gentry ini.
"Saya harus katakan hal yang mengesankan dari kemenangan ini adalah upaya tim. Saya sendiri tidak bisa mengingat apakah benar-benar telah berkontribusi. Begitu banyak yang muncul dan bermain mengesankan," ucap Nash.
Dua bigman Spurs, Tim Duncan dan Richard Jefferson bermain lebih baik di game ini menjaga pertahanan di bawah ring. Duncan mengemas 29 poin 10 rebound sementara Jefferson membuat 18 poin 10 rebound.
Meski secara keseluruhan masih kalah agresif dalam duel rebound, Spurs membuat para bigman Suns tidak mudah mencetak angka. Hanya, Suns menemukan celah lewat tembakan jarak jauh yang membuat Spurs kesulitan mengejar angka.
Coach Gentry memuji Grant Hill yang tampil memukau dengan tembakan perimeter serta keberhasilannya mematikan forward Spurs, Manu Ginobili. Manu sebelumnya membuat 27 poin, tapi kali ini hanya bisa meraih 11 angka. "Dia selalu menjadi yang terbaik di perimeter," puji Gentry.
Sementara pelatih Spurs, Gregg Popovich tidak habis pikir dengan akurasi tembakan yang dilepaskan Channing Frye. "Dia mungkin sekali melepaskan tembakan dengan bebas, namun selebihnya terjaga. Saat ia berhasil memasukkannya, mereka menjadi sangat sangat sulit dijaga," kata Popovich.
Kemenangan ini diwarnai insiden cederanya wasit Ron Garretson. Ia berhenti di kuarter ketiga karena cedera kaki dan David Jones menggantikannya di kuarter akhir.