REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK--Tentara Thailand hari Jumat terlibat dalam sejumlah bentrokan berdarah dengan demonstran anti-pemerintah di Bangkok, dimana baku hantam dalam beberapa hari ini telah menewaskan delapan orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.
Pasukan keamanan dengan bertujuan menutup distrik komersial utama di Bangkok menembakkan gas air mata serta peluru dan peluru karet ke demonstran anti-pemerintah. Para demonstran membakar ban mobil dan sebuah bus, serta melempar bahan ledak ke arah tentara.
Bunyi ledakan dan tembakan terdengar dari arah distrik bisnis sepanjang hari. Mereka yang luka-luka sejak bentrokan berkobar hari Kamis termasuk seorang wartawan Kanada dan dua wartawan Thailand.
Seorang jurubicara pemerintah mengatakan, para pejabat Thailand berkomitmen menstabilkan situasi, dan bahwa keadaan akan segera terkendali.
Bentrokan antara demonstran yang disebut Kaos Merah dan pasukan keamanan dipicu ketika seorang jendral yang membelot dan memihak Kaos Merah hari Kamis ditembak dan luka parah selagi pasukan keamanan mulai mengambil tindakan terhadap lokasi perkemahan demonstran.