REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Dua tahun lalu, Roberto Mancini dipecat sebagai pelatih Inter Milan dan digantikan oleh Jose Mourinho. Mourinho yang dikenal dengan julukan 'The Special One' mendapat mandat: menjadikan Inter sebagai juara Liga Champions.
Sabtu malam atau Ahad dinihari WIB (23/5) di Santiago Bernabeu, Mourinho pun mewujudkan impian tersebut dengan mengalahkan wakil Jerman, Bayern Muenchen, dengan skor 2-0. Sebelumnya mereka juga sudah meraih gelar juara Seri A Liga Italia dan Piala Italia.
Mourinho pun kemudian mencatat sejarah, menjadi pelatih ketiga yang mampu merebut gelar juara antarklub paling bergengsi di benua Eropa itu bersama dua klub berbeda.
Pada tahun pertama tugasnya bersama Inter, ia meraih hasil minimal, yaitu mempertahankan gelar juara Liga Italia, namum kemudian gagal lolos ke babak kedua Liga Champions.
Pada kompetisi tahun ini, Inter malah mendapat undian yang lebih berat di Liga Champions. Tapi mereka berhasil melaluinya ketika meyingkirkan mantan klubnya Chelsea dan kemudian menekuk juara bertahan, Barcelona, di semifinal.
Sukses yang diraih Inter musim kompetisi tahun ini seolah telah menjadi pembenaran terhadap pemecatan Mancini yang sebelumnya telah mempersembahkan dua gelar Piala Italia, tapi gagal mengantar Inter melewati perempat-final Liga Champions.
Saat melatih FC Porto, meski hanya dua tahun, Mourinho sukses mempersembahkan gelar juara Liga Champions pada 2004, dua gelar juara Portugal, dan satu gelar Piala Portugal.
Sementara, saat tiga tahun bersama Chelsea, Mourinho berhasil memenangi dua gelar Liga Primer Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan dua kali mencapai semifinal Liga Champions.
Sosok Kontroversial
Sosok Mourinho memang kontroversial karena di balik kejeniusannya sebagai arsitek pertandingan, ia juga sering diganjar hukuman denda, berseteru dengan sesama pelatih, presiden klub, pemain, dan juga media.
Bagi media Inggris, Mourinho sebenarnya disukai semata lantaran pernyataan-pernyataannya yang bernilai berita karena kontroversial.
Tapi Mourinho dimusuhi oleh media Italia dan sempat dihukum denda karena menghina wartawan Corriere dello Sport yang memasuki arena latihan tim tanpa izin.
Namun, hukuman yang membuat bingung Mourinho adalah skorsing tiga pertandingan gara-gara ia memberikan reaksi ke arah kamera dengan gerakan seolah-olah tangannya diborgol saat pertandingan menghadapi Sampdoria.
Sejak itu, Mourinho memutuskan untuk memboikot acara jumpa pers bersama wartawan Italia dengan alasan ia tidak mau menghadapi hukuman dan denda jika mengeluarkan reaksi.
Ia juga tidak perlu menutupi kenyataan bahwa ia tidak menyukai kehidupan dan sepak bola Italia. Dalam beberapa kesempatan, ia sering menyatakan bahwa ia merindukan sepak bola Inggris.
Meski lebih menyukai sepak bola Inggris, klub raksasa Spanyol Real Madrid disebut-sebut ingin mendapatkan pelatih jenius tersebut.