REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON--Boston Celtics memastikan langkahnya di babak final playoff NBA, setelah dalam game terakhir, Jum'at (28/5) malam, menaklukkan tamunya, Orlando Magic dengan skor 96-84. Dengan kemenangan ini, Celtics memantapkan keunggulannya menjadi 4-2, dalam pertandingan yang menggunakan format best of saven.
Kemenangan ini sekaligus membuka peluang terjadinya partai klasik di final NBA antara Celtics melawan Lakers. Celtics dan Lakers kerap terlibat dalam partai legendaris di final NBA. Mulai dari era Larry Bird-Magic Johnson hingga era Paul Pierce-Kobe Bryant, kedua tim kerap terlibat duel panas.
Kedua tim pun dikenal sebagai musuh bebuyutan dan memiliki rivalitas yang panjang dalam sejarah bola basket moderen Amerika. Tercatat, kedua tim telah 10 kali bertemu di final kejuaraan basket paling bergengsi di dunia tersebut. Terakhir kali, kedua tim asal timur dan barat Amerika ini bertemu pada final playoff tahun 2008. Kala itu, Celtics mampu mengungguli Lakers 4-2, sekaligus merebut cincin NBA yang ke-17.
Antusiasme terkait kemungkinan berlangsungnya partai Celtics-Lakers di babak final, mulai terasa di TD garden--kandang Celtics. Pedukung Celtics bahkan telah meneriakkan yel-yel "kalahkan Lakers!-Kalahkan Lakers!", sejak game ke tiga babak final wilayah.
Walau begitu, para pendukung Celtics harus menunggu hasil pertandingan antara Lakers dan Phoenix Suns. Sejauh ini pertandingan final wilayah timur itu masih berlangsung ketat. Lakers untuk sementara masih unggul 3-2 atas Suns. Lakers tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan tergelarnya laga klasik di final playoff NBA, awal pekan depan.
Berbeda dengan calon lawannya, langkah Celtics untuk melaju ke final terbilang relatih mudah. Tim asuhan Glen 'Doc' Rivers ini hanya kehilangan dua game atas Orlando Magic. Celtics menuntaskan dominsinya atas Magic setelah dalam game terakhir Paul Pierce dan kawan-kawan mampu unggul enam bola atas tamunya itu. Kemenagan Celtics dipicu performa gemilang sang shooting guard, Paul Pierce. Pemain yang direkrut Celtics dari University of Kansas itu mampu membukukan 31 poin, 13 rebound, dan lima assist.