REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Biaya komponen pemondokan jamaah haji Indonesia di Makkah bakal naik. Meski demikian, pemerintah belum bisa menentukan besaran kenaikan komponen tersebut dan pengaruhnya terhadap biaya haji keseluruhan.
Demikian disampaikan M Abdul Ghafur, Sekretaris Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama RI di Jakarta, Selasa (1/6). Menurut Ghafur, terkait kenaikan tersebut sampai saat ini pemerintah belum bisa memastikan apakah akan diikuti dengan kenakaikan biaya haji tahun ini karena masih dibahas dengan anggota DPR.
Keputusannya, menurut dia, paling lambat akan diketahui pertengahan Juni. ''Pemerintah berharap turun atau kalau tidak sama dengan tahun kemarin,'' katanya.
Menurut Ghafur, kenaikan harga pemondokan dipicu kebijakan pemerintah Saudi yang menaikkan jatah untuk setiap orang yang sebelumnya 3,5 meter menjadi 4 meter. Meski demikian, dia menegaskan, pemerintah berjanji meningkatkan pelayanan dan kualitas kenyamanan akibat kenaikan tersebut.
Di antaranya, tempat tinggal calon jamaah haji lebih luas dan besar karena hanya dihuni oleh 300 orang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ghafur menjelaskan, dua tahun lalu terdapat 519 rumah, tahun kemarin 432, dan sekarang pemerintah berhasil memperoleh kurang dari 400 gedung. Selain itu, jarak pemondokan yang tahun lalu 7 kilometer dan sekarang lebih dekat menjadi 4 kilometer.