REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Kongres Filipina mengumumkan Benigno Aquino III adalah Presiden terpilih, Rabu (9/6) seiring dengan harapan yang tinggi terhadap janji kampanye Aquino untuk menghapus korupsi dan kemiskinan dan mengembalikan kepercayaan terhadap pemerintah.
Rapat gabungan dari wakil parlemen dan dewan perwakilan rakyat di Filipina memutuskan untuk meresmikan kemenangan telak dari putra ikon demokrasi, Benigno Aquino Jr dan mantan Presiden Corazon Aquino, setelah pemilihan umum pekan lalu.
Aquino akan diambil sumpah sebagai Presiden ke-15 pada tanggal 15 Juni mendatang, meneruskan pemerintahan Gloria Macapagal Arroyo, yang sembilan tahun aturan telah didera oleh empat upaya kudeta.
Aquino menjanjikan keadilan dan penyelesaian terhadap berbagai permasalahan. "Sebagai presiden, kami akan segera mengambil posisi yang berdampak untuk perubahan yang penting. Dengan dukungan rakyat, saya pikir tak ada yang mustahil," ujarnya kepara wartawan.
Kongres secara resmi menyelesaikan perhitungan pemilihan umum Selasa (8/6) yang menunjukkan, Aquino mengalahkan delapan saingannya dengan memperoleh lebih dari 15 juta suara, sementara saingan terdekatnya memiliki selisih 5,7 juta suara yaitu Joseph Estrada.
Rekan Estrada, Jejomar Binay yang menjabat sebagaii Walikota wilayah finansial Makati akan menjadi wakil presiden setelah mengalahkan kandidat dari Aquino, Manuel Roxas II dalam pemilihan yang berbeda di posisi nomer dua.
Pendukung Aquino dan Binay bersorak gembira dan bertepuk tangan di depan gedung dewan usai pengumuman tersebut.