Rabu 16 Jun 2010 01:32 WIB

Merger Flexi-Esia Butuh Proses Panjang

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyampaikan sejumlah klarifiksi terkait aksi korporasi bisnis Flexi. Vice President Public & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, menyatakan merger Flexi dengan operator sejenis, khususnya dengan Bakrie Telecom (Esia), masih memerlukan proses panjang.

Menurut Eddy, sebagai bagian dari penataan portofolio bisnis perusahaan, Telkom berencana melakukan aksi korporasi melalui sinergi Divisi Telkom Flexi. ''Terdapat berbagai pilihan aksi korporasi yang dipertimbangkan, salah-satu di antaranya adalah konsolidasi dengan operator lain melalui beberapa alternatif seperti partnership, penggabungan bisnis, dan akuisisi,'' jelasnya dalam siaran persnya, Selasa (15/6).

Berkaitan dengan rencana tersebut, lanjut Eddy, Telkom telah memperoleh respon positif secara informal dari Menteri BUMN sebagai pemegang saham mayoritas untuk meneruskan program aksi korporasi tersebut. ''Saat ini terdapat beberapa partner potensial yang telah dipertimbangkan dan berdiskusi dengan Telkom, salah-satunya Bakrie Telecom,'' katanya.

Namun, lanjut Eddy, Telkom akan mempelajari secara seksama terlebih dahulu setiap pilihan aksi korporasi yang akan diambil dengan mempertimbangkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Telkom tetap akan mengikuti proses yang lazim dalam setiap aksi korporasi, seperti due diligent, internal approval process, dan hal-hal lain yang bersifat operasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement