REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Kabinet Keamanan Israel melakukan pertemuan pada Rabu (16/6) untuk mempertimbangkan pengurangan blokade ke Gaza. Pertimbangan tersebut menyusul kecaman internasional atas serangan mematikan terhadap konvoi kapal yang hendak memberikan bantuan. Tapi, rencana itu ditunda tanpa batas waktu yang ditentukan.
Menurut pejabat pemerintah senior, kabinet akan melakukan pertemuan kembali pada Kamis pekan depan untuk melanjutkan pembahasan masalah tersebut. Pemimpin Keamanan Internal Israel, Yuval Diskin, menyuarakan perlawanan kepada Komite Parlemen pada Selasa lalu untuk setiap pencabutan blokade di batas laut wilayah Israel yang dihuni 1,5 juta rakyat Palestina dan dijadikan tempat pelarian Hamas.
Israel menghadapi panggilan internasional untuk segera mencabut blokade terhadap Gaza dan embargo terhadap armada yang akan memberikan bantuan ke Palestina pada 31 Mei lalu. Saat itu, akibat serangan tentara Israel, sebanyak sembilan aktivis pro-Palestina yang hendak memberi bantuan ke Gaza, tewas.
Pemimpin Israel mengatakan, pasukan Israel saat itu bertindak membela diri dari serbuan aktivis yang menyerang mereka. Sedangkan blokade Gaza, mereka berkilah, diperlukan untuk mencegah penyelundupan senjata kepada Hamas.