Selasa 22 Jun 2010 01:10 WIB

Jerman Kembali Dilirik Warga Keturunan Yahudi

Rep: wulan tunjung palupi/ Red: Ririn Sjafriani
Museum Yahudi di Berlin, Jerman
Foto: nytimes.com
Museum Yahudi di Berlin, Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Jerman kembali sebagai tempat yang menarik bagi masyarakat Yahudi. Para imigran Yahudi memanfaatkan undang-undang yang memungkinkan keturunan warga Jerman untuk mengklaim kewarganegaraan Jerman.

Menurut kedutaan Israel, kurang lebih sebanyak 13 ribu orang Israel sekarang tinggal di Berlin, belum di wilayah Jerman lainnya.

"Usia nenekku tiga tahun ketika ia harus melarikan diri dari Nazi Jerman bersama keluarganya," kata Shiri Rosen, salah satu dari ribuan warga Israel telah pindah kembali ke Jerman dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menyebut, kakek buyutnya dulu seorang pengacara yang berkantor di pusat kota Berlin. Saat ia saya masih kecil sang nenek memangkunya dan menyanyikan lagu dalam bahasa Jerman, hanya dalam lagu ia mendengar bahasa Jerman terucap dari sang nenek.

Sebelum Adolf Hitler merebut kekuasaan pada 1933, Berlin memiliki jumlah penduduk Yahudi sekitar 170 ribu orang banyak dari mereka merupakan dokter pengacara, seniman dan intelektual lainnya. Dalam 12 tahun setelah Hitler memimpin kebanyakan Yahudi mengungsi, melarikan diri keluar Jerman atau tews karena berbagai sebab.

Setelah Perang Dunia II berakhir dan negara Israel membentuk negara pada 1948, Yahudi yang selamat berbondong-bondong keluar Jerman atau negara Eropa lainnya. Namun kini, beberapa dekade kemudian dengan terus berkurangnya jumlah korban Holocaust yang masih hidup, trauma peristiwa tersebut semakin menipis dan Jerman kembali menjadi tempat yang menarik untuk hidup banyak orang Israel.

"Jerman adalah surga kedamaian bagi keturunan orang-orang yang, dulunya melarikan diri dari sana ," kata Ilan Weiss, yang keluar dari Israel 20 tahun yang lalu. Ia mengungkapkan fakta bahwa orang Yahudi kembali ke Jerman merupakan sesuatu yang bisa diterima.

Pada 2008 saja hampir 2.000 orang Israel meminta naturalisasi kewarganegaraan Jerman. Dua tahun sebelumnya, lebih dari 4.300 melakukannya. Kebanyakan yang kembali adalah keturunan Yahudi Jerman yang dicabut kewarganegaraan saat Nazi berkuasa.

Duduk di apartemen usang Berlin itu, Weiss, yang berusia 60-an mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ia melihat semakin banyak warga Israel yang datang ke Jerman untuk menghindari ancaman kekerasan di Timur Tengah.

Kebanyakan warga Israel yang datang ke Jerman adalah kaum muda yang bukan hanya tertarik akan asal moyang mereka, tetapi juga oleh kehidupan metropolis ibukota Jerman saat ini. "Di Tel Aviv semua orang berbicara tentang Berlin. Bagi anak muda, ini semacam kota impian," kata Shiri Rosen antusias.

Avi Efroni-Lewi, yang telah meluncurkan situs http://derberliton.de bagi masyarakat Israel di Jerman menawarkan tips tentang segala sesuatu mengenai hidup di Jerman menyatakan memang itulah yang terjadi. "Untuk orang-orang Israel, kota ini menawarkan banyak kemungkinan karena begitu internasional dan biaya hidup cukup murah (untuk stadnar Eropa)," ujar pria 53 tahun ini.

Weiss mengatakan bahwa untuk banyak muda Israel, datang ke Jerman jauh lebih mudah ketimbang bagi generasi orangtua mereka yang masih terbayang cerita-cerita Holocaust dari orangtua mereka. "Sangat sedikit dari mereka (anak-anak) yang dipengaruhi oleh Holocaust," katanya.

Levi beranggapan mereka tidak bisa berkonsentrasi pada kekerasan sepanjang waktu, karena hanya berakibat negatif. "Saya punya banyak hal yang mesti dipikirkan ketimbang masa lalu, saya ingin mencapai sesuatu di sini," tukasnya.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement