REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO--Sekitar dua ribu pengunjuk rasa memadati Toronto pada hari Jumat. Mereka menentang pertemuan KTT G-20. Demo yang dilakukan dekat dengan konsulat Amerika Serikat ini merupakan demo terbesar yang menentang konferensi tersebut.
Para aktivis itu berasal dari kelompok tenaga kerja. Mereka menuntut anggota G-20 untuk berbuat lebih banyak untuk memerangi kemiskinan. Para demostran melakukan aksinya di jalan-jalan di pusat kota. Tujuan mereka ke lokasi tempat diadakannya pertemuan G-20 pada Sabtu dan Ahad ini. Namun, barikade polisi menghadang sehingga mereka tidak bisa mendekati lokasi itu. Mereka berteriak dan meminta agar polisi membiarkan para demonstran masuk.
Menjelang pertemuan KTT G20 di Toronto, pemerintah setempat telah menganggarkan lebih dari satu miliar dolar Kanada untuk keamanan. Rencananya puncak pertemuan anggota G-20 dan Kelompok G-8 digelar pada Jumat (25/6) di Huntsville, Ontario. Kota ini terletak di sebelah utara Toronto dan bisa ditempuh selama dua jam dari kota tersebut.
Kelompok non-pemerintah telah berjanji protes damai yang dilakukan akan ditindaklanjuti dengan ikut menyoroti berbagai masalah yang menjadi tuntutan mereka. Tuntutan itu antara lain mengenai kemiskinan global, hak-hak perempuan, dan ketenagakerjaan. Dalam pertemuan G-20 sebelumnya sempat menimbulkan tindak kekerasan dan menganggu pertemuan. Para demonstran terlibat perkelahian dengan polisi. Berlandas pada kejadian tersebut, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan agar tokoh Amerika yang datang dalam pertemuan KTT G-20 menghindari pusat kota Toronto.