Kamis 01 Jul 2010 03:48 WIB

Potensi Zakat di Jabar Rp 21 Milyar

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Siwi Tri Puji B
Masyarakat membayar zakat
Foto: YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Masyarakat membayar zakat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Kesadaran masyarakat untuk melakukan zakat, infak dan sadaqah di Jawa Barat semakin tinggi. Menurut Rumah Zakat Regional Jawa Barat, potensi zakat di Jawa Barat mencapai Rp 21 miliar.

Kepala Operasional Regional Jawa Barat, Wahyu Hidayat, menyatakan potensi masyarakat untuk melakukan zakat harus terus dikembangkan.  “Jika digabungkan dengan potensi infaq dan sadaqah, potensi tersebut akan semakin tinggi, yakni Rp 112 miliar. Namun sangat disayangkan, kegiatan zakat yang dilakukan masyarakat masih berdasarkan tangan ke tangan (hand by hand), belum dilembagakan,” ungkap Wahyu di Bandung, Rabu (30/6) siang.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta dengan Ford Foundation pada 2004, sebanyak 80 persen umat Islam masih memberikan zakat secara langsung, tangan ke tangan. Ia menilai, dengan penyaluran melalui kelembagaan akan membuat zakat disalurkan kepada pihak yang tepat.

Jumlah zakat di Jabar mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 80 persen. Perkembangan ini, lanjutnya, jangan dilihat dari jumlahnya kantor cabang sebagai tolok ukur pertumbuhan. Namun, kenaikan ini dapat dilihat sebagai tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam memberikan zakat.

“Sehingga masyarakat tidak perlu mendatangi kantor-kantor cabang kami. Mereka hanya tinggal mendatangi bank-bank yang menjadi mitra kami dan dapat membayar zakat di tempat tersebut,” jelasnya. Ia menambahkan, Jabar baru memiliki enam cabang yaitu di Bandung (empat cabang), Cimahi dan Cirebon.

Rencananya, pihak Rumah Zakat akan menggandeng sebanyak 18 bank, khususnya bank dengan sistem syariah, pada tahun ini. Sejauh ini, Rumah zakat telah melakukan kemitraan dengan 17 bank syariah di Indonesia.

Untuk pengawasan penyaluran dana zakat, Rumah Zakat juga akan membentuk tim pemantau yang diberi nama ZISCo atau Zakat Infaq dan Sadaqah Consultan sebanyak 19 tim. Sebanyak tiga tim, akan ditempatkan masing-masih di Cimahi dan Cirebon. Selebihnya ditempatkan di empat cabang di Kota Bandung, yakni di Turangga (kantor wilayah Jabar), Dago, Pasteur dan Antapani

Tim ini bertugas untuk memantau, memonitoring dan mengevaluasi efektifitas pemberian bantuan zakat kepada pihak-pihak yang telah ditentukan. Bantuan yang akan diberikan bentuknya secara bergulir, maksimal selama tiga tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement