REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) akan ke Thailand pekan ini untuk pembicaraan dengan sekutunya yang tercabik secara politik. Pejabat ini juga akan melakukan lawatan ke Kamboja, Indonesia, dan Filipina.
William Burns, orang nomor tiga di Departemen Luar Negeri AS, akan mengadakan 'dialog strategis' dengan para pejabat di Bangkok, Jumat (16/7), dan menyampaikan pidato untuk menandai hubungan AS-Thailand di Chulalongkorn University.
Thailand, sekutu tertua AS di Asia, tegang setelah demonstrasi jalanan yang berakhir dalam tindakan keras militer berdarah Mei lalu. Gerakan Kaos Merah anti-pemerintah mendukung penengahan AS. Ini sebenarnya ditentang Pemerintah Thailand.
Burn Sabtu (17/7) akan ke Phnom Penh untuk acara menandai ulang tahun ke-60 hubungan antara Kamboja dan AS sebelum menuju ke Indonesia, negara yang diinginkan Presiden Obama agar punya hubungan yang lebih kuat dengan AS
Burn, menurut Deplu AS, akan merampungkan lawatannya Senin dan Selasa di Filipina, sekutu dekat AS lainnya, untuk pembicaraan dengan pemerintah baru Presiden Benigno Aquino.
Pemerintah Obama telah berusaha untuk membina hubungan dengan Asia Tenggara. Sebelumnya, pemerintah George W Bush telah mengabaikan wilayah yang termasuk tenang itu karena keasyikannya dengan Irak dan Afghanistan.
Kunjungan Burns ke mitra-mitra Asia Tenggara itu merupakan elemen penting dari komitmen pemerintah pada hubungan yang meningkat dan mendalam dengan kawasan yang dinamis tersebut. Burns adalah wakil menteri luar negeri untuk urusan politik, jabatan penting bagi para diplomat karier AS.