Jumat 16 Jul 2010 07:37 WIB

Singapura Butuhkan 100 Ribu Pekerja Asing Baru

REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA--Singapura akan membutuhkan 100.000 pekerja asing baru tahun ini untuk menjaga ekonominya tetap pada jalur menikmati "rebound" yang menakjubkan, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan dalam sambutannya yang dipublikasikan Kamis.  Kaya tetapi kekurangan pekerja Singapura secara historis menyambut dengan sambutan hangat untuk orang asing, yang jumlahnya meningkat secara dramatis dalam "boom' (ledakan) 2004-2007.

Tapi dengan satu dari tiga dari lima juta orang yang hidup di pulau kecil sekarang seorang asing dan warga mengeluh tentang kompetisi untuk pekerjaan, perumahan dan perawatan medis, pemerintah telah mencari kebijakan baru pintu terbuka.  Namun, Lee mengatakan kebutuhan banyak tenaga kerja luar negeri tak terhindarkan meskipun berupaya memperlambat masuknya setelah keluhan dari warga negaranya yang menghadapi persaingan ketat pekerjaan selama resesi tahun lalu.  "Jika kami tidak mengijinkan para pekerja asing, Anda akan terlalu panas," dikutip Straits Times dia mengatakan kepada media Singapura selama kunjungan ke Amerika Serikat.

Pada Rabu kementerian perdagangan dan industri menaikkan tajam proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 13-15 persen dari 7,0-9,0 persen.  Itu bisa membuat pertumbuhan ekonomi Singapura tercepat di dunia tahun ini, menurut ekonom.

Lee meyakinkan pemerintah Singapura akan mengelola masuknya pekerja asing dengan tindakan seperti pungutan yang lebih tinggi pada perusahaan yang mempekerjakan dari luar negeri.  Tapi meski begitu, "saya membayangkan akan ada lebih dari 100.000 pekerja asing ekstra tahun ini," katanya. "Saya tidak bisa melihat itu sebaliknya, tetapi kita harus menerima hal itu."

Ahli yang diwawancarai oleh surat kabar Straits Times mengatakan arus masuk tahun ini diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  Pada 2007, terdapat 144.500 pekerja asing baru dan 157.000 direkrut pada 2008, kata mereka.

Bank investasi Morgan Stanley, Kamis memperkirakan ekonomi Singapura tumbuh sebesar 16 persen tahun ini, naik dari proyeksi sebelumnya 9,0 persen.  Lee mengatakan warga Singapura jangan mengharapkan pertumbuhan bintang setiap tahun dan memperingatkan terhadap perbandingan dengan ekonomi-ekonomi lainnya.

"Mungkin numerik, angka pertumbuhan mungkin lebih tinggi dari negara-negara lainnya, tapi saya akan ragu untuk membandingkan diri dengan China," ia mengatakan. "Saya pikir jika kamu membandingkan dirimu dengan Shanghai, mereka mungkin di depan kami."

sumber : ant/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement