REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Ratna Rosita mengatakan industri jamu Indonesia semakin berkembang secara signifikan karena harganya relatif murah dan bahan baku mudah didapat."Ramuan tradisional tersebut semakin berkembang dan digemari masyarakat," kata Rosita, di sela-sela Simposium dengan tema "Perkembangan Pemanfaatan Herbal Indonesia sebagai Pilihan dalam Pengobatan Medis dan Estetik", di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat.
Menurut dia, semakin berkembangnya jamu tersebut karena harga yang relatif murah, bahan-bahan yang mudah didapat, proses dan pengolahannya yang mudah, dan bebas efek samping. Saat ini, kata dia, industri jamu memberikan landasan secara ilmiah untuk pelayanan kesehatan tersebut, sehingga jamu menjadi ikon sehat bersama rakyat. "Jamu itu aman dan teruji secara klinis," ujarnya.
Ia mengharapkan dengan semakin berkembangnya industri jamu maka industri tradisional tersebut bisa menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. "Sudah seharusnya jamu menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam memakai obat dalam sarana pengobatan formal telah dibuat beberapa keputusan menteri, antara lain Kep.menkes no.1109/menkes/per/sk/II tahun 2007 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Selain itu juga Kep.Menkes No.121/menkes/sk/II tahun 2008 tentang standar pengobatan herbal, dan juga Kep.Menkes 003/menkes/per/I/2010 tentang saintifikasi jamu dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan.
Sementara itu pemilik Martha Tilaar Group, Martha Tilaar mengatakan industri jamu merupakan pilihan obat yang tepat bagi masyarakat, karena khasiatnya yang baik bagi kesehatan. Untuk itu ia mengharapkan dukungan dari berbagai pihak seperti kementerian pertanian dan industri farmasi sehingga obat tradisonal tersebut semakin berkembang bagi pengobatan di masyarakat.
Menurut dia, semakin berkembangnya industri jamu tersebut diharapkan dapat menambah devisa bagi negara.
Terkait keberadaan Green Science Garden yang terletak di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Martha Tilaar mengharapkan agar tanaman obat tersebut bisa menjadi falsafah hidup manusia tentang kesehatan.