Ahad 29 Aug 2010 04:16 WIB

Wah...Penggunaan Elpiji Telah Menghemat Rp 19 Triliun

Rep: Yoebal Ganesha/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh, turut hadir dalam acara resosialiasi cara aman menggunakan elpiji 3 kg. Acara ini digelar di kantor Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (28/8).

Menteri mengatakan acara semacam ini akan terus digelar karena perubahan kebiasaan masyarakat dari bahan bakar minyak tanah ke elpiji adalah sebuah lompatan kultural dan teknologi. Menurut Menteri, pemerintah sadar sekali bahwa proses menuju perubahan kulitural dan teknologi ini tidak mudah, dan terus harus dikawal.

''Resosialisasi ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali dan meningkatkan pemahaman keselamatan penggunaan elpiji tiga kilogram kepada masyarakat ," kata Darwin. Acara ini dihadiri oleh Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan.

Menurut Menteri, sampai saat ini dalam rangka konversi gas ke elpiji, pemerintah sudah mendistribusikan 45,6 juta dari target 54 juta tabung. Sejak dimulai tahun 2007, dengan program konversi ini, sampai saat ini setidaknya telah dihemat Rp 19 trilun yang selanjutnya bisa dipakai untuk program-program peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat.

Menteri mengakui, bahwa program ini juga telah memicu kecelakaan. Setelah diteliti, katanya, kecelakaan tersebut lebih dikarenakan kerusakan pada selang dan regulator, bukan karena tabung gasnya yang meledak dengan sendirinya.

Dalam konteks inilah, kata menteri, ke depan harus terus dilakukan resosialisasi penggunaan elpiji 3 kg dengan aman ini. Pada kesempatan itu, menteri juga memuji pelaksanaan program konversi minyak tanah ke elpiji ini.

Ia mengatakan tahun 2007 secara nasional pemerintah menyalurkan 3,9 juta paket konversi ini dan diserap DIY sebanyak 79 ribu. Tahun 2008, dari 15 juta paket koversi yang dijalurkan pemerintah, 700 ribu di antaranya diserap di Yogya. Dan tahun 2009, dari 23,7 juta paket konversi yang disalurkan pemerintah, Yogya menyerap 89 ribu unit.

''Jadi terlihat kulminasi penyerapan di Yogyanya ini terjadi tahun 2008,'' tuturnya. Artinya, kata dia, di Yogya saat ini sudah harus diingatkan kepada masyarakat untuk mulai mengganti regulator dan selang untuk menghidari terjadinya kecelakaan ledakan gas, karena umur selang dan regulator tersebut hanya mencapai satu tahun. Sedang umur tabung 3 kg tersebut bisa mencapai lima tahun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement