REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Cina, Rabu (1/9) melancarkan pelatihan angkatan laut di Laut Kuning, kata media pemerintah, setelah menyatakan penentangannya terhadap pelatihan perang serupa yang dilancarkan di perairan itu oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan. Armada Beihai angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan melancarkan "pelatihan menggunakan peluru tajam" mulai Sabtu di perairan lepas pantai timur dekat kota Qingdao, kata kantor berita Xinhua.
Laporan itu menyebutkan banyak pesawat, kapal dan senjata digunakan dalam pelatihan itu telah ikut serta dalam parade militer Hari Nasional 1 Oktober tahun lalu, ketika Cina merayakan 60 tahun kekuasaan KomunIs. "Ini adalah satu pelatihan rutin tahunan, terutama melibatkan penembakan artileri dari kapal," kata Xinhua dalam sebuah berita sebelumnya mengutip pernyataan kementerian pertahanan.
Amerika Serikat dan Korea Selatan akan melakukan pelatihan gabungan babak baru di Laut Kuning mulai Ahad, dalam satu unjuk kekuatan lain terhadap Korea Utara menyusul tenggelamnya sebuah kapal perang Korea Selatan Maret lalu yang menewaskan 46 pelautnya.
Setiap pelatihan militer yang melibatkan AS di Laut Kuning adalah masalah sensitif karena perairan itu dekat dengan Cina dan perbatasan maritim yang disengketakan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Cina mengecam gagasan bagi satu kelompok kapal induk melakukan patroli di perairan-perairan dekat pantainya, kendatipun militer AS mengatakan pelatihan anti kapal selam yang direncanakan itu tidak akan melibatkan sebuah kapal induk.
Seoul dan sekutu-sekutunya mengatakan kapal perang Cheonan milik Korsel itu tenggelam Maret itu akibat kena serangan torpedo kapal selam Korea Utara, tetapi Beijing menolak bergabung dengan pengecam internasional menyangkut insiden tiu.
Cina menyelengarakan pelatihan angkatan laut, udara dan artileri akhir Juli lalu, kendatipun tidak jelas apakah pelatihan itu telah direncanakan sebelumnya atau untuk menanggapi pelatihan-pelatihan militer AS-Korea Selatan.
Bulan lalu, Korsel melancarkan pelatihan anti kapal selam terbesarnya termasuk pelatihan dengan menggunakan peluru tajam dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, yang memicu Korea Utara melepaskan tembakan artileri ke laut itu. Juga pada Agustus, AS dan Korsel melakukan pelatihan perang gabungan selama 10 hari di darat dan melibatkan lebih dari 80.000 tentara.