Rabu 08 Sep 2010 06:14 WIB

Soal Idul Fitri, MUI Imbau Ikuti Ketetapan Sidang Isbat Pemerintah

Rep: nashih nasrullah/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat Muslim Indonesia mengikuti keputusan sidang isbat penetapan awal Syawal 1431 H. Sebab, menurut Ketua MUI, Ma'ruf Amin, sesuai dengan fatwa No 2 Tahun 2004, MUI berpendapat penentuan awal bulan Ramadhan, Syawwal, Dzulhijjah ditetapkan oleh pemerintah melalui sidang istbat Badan Hisab Rukyat (BHR) Kementerian Agama (Kemenag).”Keputusannya menunggu hasil sidang isbat besok,”ujar dia saat menyampaikan Taushiyah menyambut idul Fitri 1431 H di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (7/9)

Namun demikian, Ma'ruf mengatakan, apabila terjadi perbedaan hari raya Idul Fitri masyarakat diminta saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Oleh karena itu, perlu dukungan dan peran aktif pemerintah terutama pihak kepolisian menjaga keamanan dan kenyamanan perayaan idul Fitri. Baik pada saat pelaksanaan malam takbiran ataupun ketika shalat idul Fitri didirikan.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan Syawal 1431 jatuh pada 10 September 2010. Meski diprediksikan hari raya Idul Fitri bersamaan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) belum memutuskan penetepan permulaan bulan Syawwal. PBNU masih menunggu hasil keputusan sidang Isbat Badan Hisab dan Rukyat (BHR) Kemenag. Pemerintah sendiri baru akan melakukan sidang isbat besok, Rabu, (8/9).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement