Rabu 15 Sep 2010 00:17 WIB

Lebaran Tanpa Kepastian Bocah-bocah di Pengungsian

Rep: heri ruslan/ Red: irf
Seorang anak pengungsi saat berlebaran di Houston, Amerika Serikat
Foto: Houston Chronicle
Seorang anak pengungsi saat berlebaran di Houston, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON--Sampai sekarang, saya tak merasakan Idul Fitri," ujar Sarah Al Khalidy (11 tahun), seorang pengungsi asal Irak. Sarah merupakan salah satu korban perang yang melarikan diri ke Amerika Serikat (AS). Ahad (12/9), ia bersama 150 anak-anak pengungsi dari berbagai negara bisa sedikit melupakan kesedihannya saat merayakan Idul Fitri bersama di Houston, AS.

"Kemarin, Sabtu (11/9), saya hanya duduk di rumah, tak melakukan apa-apa. Tapi, hari ini, saya bisa bermain. Sulit bagi saya untuk berteman di sekolah karena bahasa Inggris saya tak terlalu bagus. Tapi, di sini, saya bisa bermain dengan semua anak," ungkap gadis cilik itu sumringah.

Perayaan Idul Fitri bagi anak-anak pengungsi itu digelar oleh Al Amaanah, sebuah LSM yang bergerak di bidang pelayanan pengungsi. Acara itu diselenggarakan untuk menyambut hari kemenangan setelah 30 hari berpuasa pada bulan Ramadhan.

Lebaran bersama itu dihadiri 150 anak-anak pengungsi yang berusia antara lima hingga 15 tahun beserta keluarga mereka. Perayaan Lebaran bersama itu menampilkan beragam acara, seperti permainan, lukisan wajah, dan pemberian hadiah.