Jumat 15 Oct 2010 20:53 WIB

Merenungi Bencana yang Datang

Rep: Oleh Hilman Hakiem Hafidhuddin/ Red: Budi Raharjo
Bencana alam di Wasior
Bencana alam di Wasior

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Berbagai musibah dan bencana kembali menimpa saudara-saudara kita di sejumlah daerah. Salah satunya bencana banjir bandang yang melanda Kota Wasior, Papua Barat. Sekitar 147 orang meninggal dunia, 103 orang masih hilang, dan ribuan orang mengalami luka-luka akibat bencana itu.

Ditambah lagi kerugian material yang cukup besar. Bencana ini telah menambah panjang daftar musibah yang telah menimpa bangsa kita. Tidak ada suatu bencana dan kejadian apa pun di dunia ini, kecuali memang atas kehendak dan izin Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hadid [57]: 22-23.

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan, Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

Setidaknya, ada dua pesan penting dari ayat tersebut yang harus terus-menerus kita tadabburi (direnungkan). Pertama, menambah serta memperkuat keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT. Dialah satu-satunya Zat yang mengendalikan dan mengurus alam semesta ini, termasuk manusia di dalamnya. Sebagai contoh, kita diperintahkan untuk berikhtiar atau berusaha dengan semaksimal mungkin (misalnya dalam membangun sarana dan prasarana serta infrastruktur dalam konteks membangun bangsa), tetapi hasil akhirnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.