REPUBLIKA.CO.ID,GAZA--Hamas mengingatakan negara-negara Barat untuk tidak mengritik cara mereka mengatur wilayan Palestina di Gaza. Ahli strategi Hamas, Mahmoud al-Zahar, mengatakan kepada Reuters bahwa Islam pantas dihormati.
Sebaliknya, ia menuduh negara-negara di Eropa justru mempromosikan pergaulan bebas dan kemunafikan politik. ''Kami memiliki hak untuk mengendalikan kehidupan kita sendiri sesuai dengan agama kita, bukannya mengikut agama kalian (negara-negara Barat). Kalian sebenarnya tidak memiliki agama, kalian sekuler,'' kecam Zahar pemimpin salah satu kelompok yang paling berpengaruh dan dihormati ini.
''Kalian tidak hidup seperti manusia. Anda bahkan tidak hidup seperti binatang. Anda menerima homoseksual, dan sekarang anda mengritik kita?'' ujarnya.
Duduk di sebuah ruang pertemuan dengan sebuah mobil sedang merceder tua diparkir di salah satu sudutnya, Zahar mengecam negara-negara Eropa, seperti Prancis, yang baru-baru ini mengesahkan UU larangan pemakaian cadar bagi Muslimah di tempat umum. ''Kami adalah orang-orang yang menghargai dan menghormati wanita, tidak seperti kalian,'' kritiknya. ''Kalian memperlakukan wanita seperti hewan. Wanita di sana memiliki satu suami dan ratusan ribu pacar. Akibatnya, tak tahu siapa ayah dari anak-anak kalian.''
Sebelumnya negara-negara barat mengritik Hamas sedang berusaha menegakkan hukum Islam di Gaza. Hamas dituding terlalu mengekang kaum wanita di Gaza. Namun Zahar menjawab tudingan itu.
''Apakah sebuah kejahatan untuk menerapkan cara-cara Islam kepada Muslim yang tinggal di sini sesuai dengan tradisi kita? Mengapa saya harus hidup di bawah tradisi Anda?'' tanya Zahar yang pernah menjawab sebagai Menteri Luar Negeri Hamas pada 2006-2007.
''Kami memahami Anda dengan baik. Kalian adalah orang-orang yang miskin moral. Jangan mengritik kita karena apa yang kita miliki,'' tegasnya.