REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perkembangan untuk pencapaian swasembada daging 2014 dinilai telah sesuai dengan jalur yang ditetapkan dalam cetak biru program swasembada daging 2014.
Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Fauzi Luthan, mengatakan untuk impor sapi bakalan hingga Oktober tercatat sebanyak 410 ribu ekor, dari rencana alokasi impor sapi bakalan 452 ribu ekor di tahun ini.
“Dilihat dari jumlah impor sapi bakalan sampai Oktober ini kita masih on track dengan blueprint swasembada. Jumlahnya juga sudah menurun dari 2009 yang mencapai 765 ribu ekor,” katanya kepada Republika, Jumat (29/10).
Dengan penurunan impor tersebut, tambahnya, menunjukkan telah terjadi penguatan di sapi lokal. Secara bertahap, lanjutnya, impor sapi pun akan terus ditekan. “Selain itu, untuk mencapai swasembada kita juga memberi bantuan yang diperlukan kepada kelompok peternak,” ujar Fauzi.
Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan swasembada pada 2014 dapat tercapai. Dalam cetak biru swasembada sapi 2014, pengembangan usaha penggemukan atau tunda potong sapi lokal dan sapi persilangan (IB) dilakukan melalui penguatan modal usaha kelompok peternak, dengan cara memberikan fasilitas kredit murah maupun pemberian modal abadi (dalam bentuk bantuan sosial).
Sejumlah program lainnya yang diterapkan pemerintah diantaranya menurunkan angka kematian sapi sebanyak 10 persen, mencegah pemotongan sapi betina produktif, dan menambah bibit sapi dari luar negeri.