REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ekonomi Indonesia diprediksi bisa masuk dalam jajaran negara paling berpengaruh di dunia pada 2050, dengan catatan mampu mengoptimalkan daya saing pada keterbukaan pasar, stabilitas ekonomi makro dan eksplorasi dan efisiensi pasar. Demikian rekomendasi diskusi bertajuk 'Indonesia The Next I in BRICI?', yang diselenggarakan pada 'Mandiri Economic Forum 2010', di Jakarta, Selasa (2/11).
Mandiri Economic Forum yang digelar Bank Mandiri tersebut, menghadirkan pembicara Profesor Xavier Sala-i-Martin, Chief Advisor the Global Competitiveness Network, World Economic Forum, dan 250 peserta dari kalangan pebisnis nasional.
Profesor Xavier dalam keterangan persnya menyebutkan, Indonesia bahkan dalam waktu tidak terlalu lama, sangat mampu dalam jajaran negara berkembang kelompok BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China). "Indonesia memiliki keunggulan dibandingnan anggota BRIC saat ini," ujarnya.
Dari segi peringkat daya saing, Indonesia memiliki posisi yang lebih baik yaitu ranking 44, sementara Brazil (58), Rusia (63) dan India (51). Namun diutarakan Xavier, pencapaian ini perlu dicermati karena Indonesia berada pada tahapan transisi pertumbuhan 1 (factor driven) dan ke 2 (efficiency driven) yang kritikal.
Xavier juga menambahkan, Indonesia memiliki modal yang lebih dibanding dengan Brazil, Rusia, dan India untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun lebih kecil dibanding Cina. Bentuk investasi yang dibutuhkan untuk memajukan perekonomian Indonesia di masa datang, diutarakan Xavier, meliputi infrastruktur, pendidikan, inovasi, peningkatan kapasitas swasta, serta peningkatan layanan di institusi pemerintahan.