REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Pesawat tak berawak Amerika Serikat Rabu (3/11) menembakkan rudal di wilayah suku Waziristan Utara Pakistan yang menewaskan sedikitnya 11 orang, semuanya warga sipil, kata sumber-sumber keamanan. Mereka mengatakan bahwa tiga warga asing di antara mereka yang tewas dalam tiga serangan di lokasi berlainan di wilayah itu, yang berbatasan dengan Afghanistan.
Serangan pertama terhadap satu kendaraan menewaskan sedikitnya empat orang asing, termasuk dua orang asing di Qutab Khel, sekitar tiga kilometer dari Miranshah, pusat Waziristan Utara, kata sumber itu. Rudal-rudal itu juga merusak mobil lain dan melukai tiga orang. Tiga orang tewas dalam serangan rudal kedua terhadap sebuah kendaraan di desa Esa Khel di daerah Mir Ali.
Seluruh korban adalah penduduk setempat. Serangan ketiga juga ditujukan kepada satu kendaraan yang menewaskan empat orang di desa Payo Khel, di daerah Datta Khel. Para pejabat mengatakan semua yang tewas adalah orang asing.
Serangan-serangan itu bersamaan dengan kunjungan Jenderal David Petraeus, Komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) ke Pakistan.
Jenderal Petraeus Rabu bertemu dengan Panglima Militer Pakistan, Jenderal Ashfaq Parvez Kayani. AS dalam beberapa bulan belakangan ini meningkatkan serangan pesawat tak berawak di wilayah suku Waziristan Utara, yang CIA anggap sebagai tempat asal pemimpin Taliban Hakimullah Mehsood, Hafiz Gul Bahadur dan Mulla Nazir.
Mereka juga dituduh mengirimkan para pejuang ke Afghanistan untuk menyerang pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Jaringan Haqqani yang berkaitan dengan Al Qaida, yang berperang menghadapi AS dan pasukan lokal di tetangganya, Afghanistan, yang juga aktif di wilayah itu.
Jaringan itu dikelola oleh Sirajuddin Haqqani, putra mantan komandan Taliban Jalaluddin Haqqani. Pakistan telah berada di bawah tekanan AS untuk mulai operasi besar di daerah Waziristan Utara, namun militer Pakistan belum berencana melakukan langkah tersebut.
Jumlah pemimpin terkemuka gerilyawan, termasuk kepala Taliban Pakistan Baitullah Mehsud telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak. Pakistan yang secara umum mengecam serangan-serangan pesawat tak berawak, mengatakan mereka melanggar kedaulatannya dan mengobarkan lagi anti-Amerika di kalangan rakyat.
Namun para pengamat secara luas percaya bahwa Pakistan ikut bergabung dalam intelijen dengan AS mengenai serangan-serangan pesawat tanpa awak itu. Pada Jumat, duta besar baru AS di Islamabad membela serangan-serangan oleh pesawat tak berawak Amerika di wilayah-wilayah suku Pakistan itu, dan mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut adalah bagian dari perang anti-teror.