Kamis 11 Nov 2010 05:04 WIB

Toleransi Umat Beragama di Indonesia Cukup Baik

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Toleransi antarumat beragama di Indonesia tak akan terkikis dengan keberadaan konflik-konflik yang mengatasnamakan agama. Sebab, menurut Ketua Masyarakat Muslim Moderat (Moderate Muslim Soceity), Zuhairi Misrawi, sebagian besar masyarakat Indonesia mencintai kerukunan dan terbiasa hidup berdampingan, bertoleransi dan saling mengormati.

"Sembilan puluh lima persen cinta damai, hanya sebagian kecil yang sulit beradaptasi dan intoleran," kata dia dalam konferensi wartawan internasional yang bertema"Dialog Antaragama Untuk Kesejahteraan" di Jakarta, Rabu (10/11).

Zuhairi menyebutkan, enam indikasi dan tolak ukur keberadaan toleransi tetap terjaga yaitu publik secara sadar menentang tindak kekerasan dan terorisme menggunakan agama, keberadaan Pancasila dan UUD sebagai simbol persatuan, sikap legawa dan kesabaran kaum minoritas sebagai bagian bangsa. Selain itu, posisi ormas dan lembaga kemasyarakatan untuk menciptakan dialog dan keharmonian umat beragama.

Hal ini didukung oleh komitmen dan keinginan pemerintah mendorong kerukunan salah satunya melalui pendirian Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di seluruh Indonesia. Tak kalah penting, tambah Zuhairi, media di Indonesia memberikan konstribusi bagi upaya mempertahankan toleransi di Indonesia.

Namun demikian, prestasi ini tak boleh membuat lengah. Diperlukan langkah-langkah antisipasi menjaga kerukunan antarumat beragama. Diantaranya, pemahaman toleransi melalui jalur pendidikan karena sektor inilah yang dianggap paling efektif memberikan pemahaman tentang toleransi. Bahkan, kebutuhan kurikulum khusus tentang tolerensi mendesak diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan. "Dengan harapan toleransi sebagai nilai bisa tetap dijaga," tutup dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement