Ahad 14 Nov 2010 05:51 WIB

Seorang Jamaah Indonesia Terserang H1N1

Rep: priyantono oemar/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH-–Jamaah akan berada di Armina selama dua hari satu malam. ‘’Selama proses ritual berdiam diri ini, jamaah diharap tidak melakukan banyak aktivitas yang tak perlu,’’ ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Wan Alkadri, di Makkah, Sabtu (13/11).

Untuk mencegah penularan penyakit selama di Armina, Alkadri, menyarankan agar jamaah mengenakan masker lembab. ‘’Masker memiliki pori-pori dalam ukuran tertentu. Kalau lembab, partikel dari udara akan mengumpal di masker, sehingga mencegah bakteri dan kuman masuk,’’ ujar Alkadri.

Alkadri mengakui, memakai masker lembab akan membantu jamaah. ‘’Jauh lebih enak, karena ada penghalang. Cukup efektif untuk mencegah penyakit menular,’’ kata dia.

Menurut Alkadri da 35 persen jamaah yang berisiko tinggi karena usia tua dan sakit bawaan, seperti hipertensi dan diabetes. Penyakit berat yang dialami jamaah Indonesia adalah penyakit infeksi, kelainan jantung, hipertensi ekstrem, asma serangan berulang-ulang, dan patah tulang. Yang umum dialami jamaah adalah demam, batuk, dan gangguan pernapasan.

Alkadri berpesan agar jamaah tidur cukup, jangan ditahan jika ingin buang air, makan sesuai waktu, dan menjaga kebersihan. Karena kelembababan udra bervariasi, jamaah disarankan setiap satu jam minum air satu gelas. ‘’Kelembaban udara yang rendah membuat tubuh kita mengalamipenguapan lebih cepat, sehingga kita kurang cairan,’’ ujar Alkadri.

Alkadri mengungkapkan, dari sekitar 200 ribu jamaah yang sudah memeriksakan diri selama di Tanah Suci, 30 persennya datang disertai dengan batuk. Dari pemeriksaan ini,  ditemukan satu kasus pneumonia. Jamaah mengalami gangguan paru-paru dan demam. Kemudian diketahui, yang bersangkutan terkena H1N1. Jamaah itu berangkat dari embarkasi Surabaya tanggal 26 Oktober, diketahui terkena H1N1 pada 9 November,’’ujar Alkadri.

Masa inkubasi virus ini hanya seminggu, sehingga dimungkinkan terinfeksi di Tanah Suci. Pasien itu telah dirawat di rumah sakit Arab Saudi. ‘’H1N1 tidak sebahaya H5N1. Probabilitasnya lebih rendah,’’ ujar Alkadri. Karenanya, Alkadri berharap, jamaah tak perlu khawatir dengan adanya kasus ini.

Orang-orang yang pernah kontak lansgung dengan jamaah ini juga telah diperiksa, untuk dideteksi ada tidaknya penularn. ‘’Kami sediakan tamiflu,’’ ujar Alkadri. Kasus H1N1 ini juga menimpa dua jamaah dari luar negeri, yaitu dari Inggris dan India.

Menurut Alkadri, tim kesehatan telah menyiapkan ambulans bagi 30 pasien dalam posisi berbaring untuk safari wukuf. Satu ambulans akan dikawal satu dokter dan satu paramedis. Sampai Sabtu kemarin, tercatat ada 104 jamaah yang kan disafariwukufkan. Selain 30 jamaah berbaring dalam safari wukuf, sisanya akan disafariwukufkan dalam posisi duduk. ‘’yang tak mungkin pisah dari alat,kita Bantu dengan badal haji,’’ jelas Alkadri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement