REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Iran berhasil mengujicobakan sistem misil S-300 Rusia di tengah-tengah kepentingan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. Berhasilnya uji coba tersebut, tentunya ikut membanggakan Rusia. Sebelumnya Rusia sempat geram kepada Iran pada September lalu saat uji coba misil S-300 dibatalkan atas lobi Amerika Serikat dan Israel. Padahal misil tersebut berguna untuk membantu pertahanan fasilitas nuklir Iran di masa depan.
Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Brigjen Mohammad Hassan Mansourian, mengatakan negaranya telah beradaptasi dengan produksi misil Rusia lainnya seperti S-300. “Kami tengah mengembangkan sistem misil seperti S-300 dan kini kami telah melakukan uji coba misil itu dengan sukses,” kata Mansourian, Kamis (18/11).
Para analis dari Barat meragukan kemampuan Iran untuk menduplikasikan misil S-300 seperti ketelitian, kegesitan dan sistem pertahanan udara jarak jauh yang dapat mendeteksi, memetakan dan menghancurkan rudal balistik, misil peluncur dan pesawat udara terbang rendah. Bagaimanapun, para pejabat Barat menuduh pengembangan senjata Iran yang lebih canggih tersebut dapat menjadi tujuan untuk mencapai penyediaan senjata nuklir.