REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH--Jamaah haji Indonesia diimbau untuk waspada terhadap gangguan kesehatan yang diakibatkan cuaca dingin di Madinah dengan suhu berkisar antara 16-26 derajat Celcius.
"Terlebih kelembapan udara yang rendah turut menambah kering cuaca Madinah sehingga jemaah perlu waspada terhadap gangguan kesehatan," kata Wakil Kepala Daker Madinah Bidang Kesehatan, dr Mawardi Edi, di kantor BPHI Madinah, Kamis.
Terkait dengan hal tersebut, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daker Madinah mengirimkan surat imbauan kepada para petugas kesehatan di kloter yang ada.
Selain meminta kewaspadaan jamaah terhadap penyakit bawaan seperti diabetes dan hipertensi, jamaah juga harus memperhatikan kesehatan seperti kepatuhan minum obat dan pengendalian aktivitas sehari-hari.
Para petugas kesehatan juga harus mengidentifikasi faktor risiko kesehatan jamaah haji secara cermat berdasarkan informasi dari buku kesehatan, pra manifest penerbangan ataupun kontak medis rawat jalan.
"Jamaah juga diminta antisipasi terhadap kondisi suhu dan kelembapan cenderung turun, sehingga dapat mencapai angka ekstrim yang dapat mengganggu kesehatan," katanya.
Karena itu, dr Mawardi Edi, meminta kepada petugas untuk melakukan penyuluhan kepada jamaah dan pemberian contoh perilaku sehat ketika berada di luar gedung berupa masker basah, penggunaan surban, dan kaos kaki, serta konsumsi air yang cukup.
"Pengawasan distribusi makanan katering jamaah haji serta penyuluhan untuk mencegah konsumsi makanan katering kedaluwarsa dan rusak juga dilakukan," ujar Mawardi Edi.
Jamaah haji yang masuk gelombang kedua baru akan tiba di Madinah pada Jumat, 26 November pagi. Kedatangan jamaah akan disambut hawa dingin Madinah.
Sejumlah penyakit seperti ISPA dan juga komplikasi akibat infeksi sudah diperkirakan akan menghantui jamaah saat berada sembilan hari di Madinah.