REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--menteri Luar negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, menyatakan penyesalannya pada hari Kamis pada Presiden Argentina Cristina Kirchner dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari atas bocornya dokumen negara "yang memalukan".
"Mereka berbicara lebih tentang pentingnya hubungan antara dua negara. Dia (Hillary) menyatakan menyesal untuk kedua presiden atas tereksposenya dokumen-dokumen rahasia itu," kata juru bicara Hillary Clinton, Philip Crowley, pada wartawan.
Namun kata Crowley, kedua kepala negara mengaku tak terlalu ambil pusing dengan apa yang dikemukakan di Wikileaks. "Presiden Zardari dan Presiden Kirchner terus mengungkapkan pentingnya persahabatan dengan Amerika Serikat," katanya.
Dia mengatakan Clinton menelepon para pemimpin negara saat dia bepergian di Asia Tengah, tetapi ia menolak untuk mengungkapkan isi pembicaraan mereka.
Di Islamabad, seorang pejabat Pakistan mengatakan Clinton dan Zardari mengecilkan isu bocornya rahasia negara di Wikileaks. Bahkan, hal itu tak disinggung sedikitpun dalam sebuah pertemuan resmi keduanya.