REPUBLIKA.CO.ID, MANILA--Pemberontak Komunis di Filipina menyergap dan membunuh 10 tentara ketika mereka dalam perjalanan ke pangkalan setelah mengawasi gencatan senjata Natal, demikian ujar jurubicara militer, Rabu (15/12).
Serangan Selasa itu dilakukan oleh Tentara Rakyat Baru (NPA), di tengah pulau Samar. Peristiwa itu terjadi 48 jam sebelum gencatan senjata 18 hari benar-benar berlaku.
"Mereka mengambil kesempatan pengumuman gencatan senjata itu. Para tentara ditarik dari area dan mereka disergap dengan curang," ujar perwira komandan tentara, Letnan Kolonel Noel Vestuir, kepada AFP.
"Kami tentu tetap akan mematuhi perintah penghentian operasi militer, namun tentara kami kini dalam operasi pengejaran dengan dibantu polisi."