REPUBLIKA.CO.ID, Masih ingatkah anda dengan kisah mata-mata Rusia yang dideportasi tahun ini dari AS. Salah satunya yang menjadi favorit Vladimir Putin, Anna Chapman telah terpilih menjadi tokoh tertinggi perkumpulan pemuda, organisasi sayap dibawah partai berkuasa.
Chapman ditunjuk menjadi anggota dewan publik Moldaya Gvardiya (Pengawal Muda) yang memilih pemimpinya pada pertemuan awal pekan lalu.
Ia tampil hanya dalam beberapa menit di depan kongres grup pemuda keempat itu. Tepatnya pada Rabu (22/12) lalu, demikian tulis BBC. Dalam pidato singkatnya kepada delegasi yang ditayangkan di TV Rusia, ia menyeru orang-orang untuk mengadopsi tampilan positif lebih dalam kehidupan.
"Kita harus mengubah masa depan, mulai dari diri sendiri," ujarnya. "Jika setiap orang dari kita bahagia, maka kita dapat melakukan sesuatu yang baru dan bermanfaat,' imbuhnya.
Penghargaan Negara
Juga dikenal sebagai Anya Kushchenko, Anna Chapman adalah putri seorang diplomat Rusia. Ia menjadi headline beberapa kali sejak kepulangannya ke Rusia. Berpose menantang untuk majalah pria Rusia hingga muncul di peluncuran pesawat luar angkasa, Soyuz di Kazakhstan ia lakoni.
Ia juga pernah bertemu dengan Perdana Menteri, Vladimir Putin. Bahkan ia menjadi perwakilan sebuah badan manajemen aset yang sedikit dikenal, FondsServiceBank, demikian laporan AFP.
Chapman bersama, 9 agen Rusia lain menerima penghargaan negara dari Presiden Dmitry Medvedev atas jasa mereka dalam upacara resmi di Kremlin, Oktober lalu.
Mereka dideportasi dari AS setelah dinyatakan bersalah di pengadilan New York atas tindakan konspirasi sebagai agen ilegal di negara asing. Dakwaan lebih serius juga dijatuhkan terhadap kesepuluh agen tersebut.
Penuntut mengatakan para terdakwa bahkan bersikap sebagai warga negara biasa, beberapa bahkan tinggal bersama sebagai pasangan bertahun-tahun. Mereka diperintahkan oleh Badan Layanan Intelijen Eksternal, Rusia (SVR) untuk menyusup ke lingkaran pembuat kebijakan dan mengumpulkan informasi.
Molodaya Gvardiya memiliki akar dengan lembaga pemuda di era Soviet, Komsomol. Organisasi ini dibangkitkan lagi pada akhir 1990-an dibawah kepemimpinan Putin.