Senin 27 Dec 2010 05:18 WIB

Roket India Meledak, Satelit Hancur Sebelum Mengorbit

Roket pengangkut satelit GSAT-5P meledak di udara tak lama setelah diluncurkan di Srikarikota, India, Sabtu (25/12/2010).
Foto: AP
Roket pengangkut satelit GSAT-5P meledak di udara tak lama setelah diluncurkan di Srikarikota, India, Sabtu (25/12/2010).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI--Sebuah roket pengangkut satelit milik India meledak di udara beberapa saat setelah meluncur dari landasan, Sabtu (25/12). Insiden itu menahbiskan kegagalan kedua badan antariksa India dalam peluncuran pesawat luar angkasa pada tahun ini.

Televisi menayangkan badan roket berhamburan dalam gumpalan asap dan api setelah mengudara dari pusat luar angkasa Sriharikota, di negara bagian Andrha Pradesh. Saat itu roket mengangkut satelit komunikasi GSAT-5P ke dalam orbit.

Pesawat mengalami kerusakan sekitar 47 detik setelah meluncur dan kehilangan kendali. Akibatnya roket berbelok arah di ketinggian, ujar pimpinan Organisasi Riset Antariksa India (ISRO), K. Radhakrishnan. "Situasi itu menyebabkan tekanan lebih tinggi hingga menghancurkan pesawat,' ujarnya kepada wartawan.

Kegagalan sebelumnya terjadi pada April. Sebuah roket serupa dalam penerbangan uji coba terjun ke laut kawasan Bay of Bengal. ISRO mengatakan rotor saat itu tibat-tiba ngadat dan turbin pun pecah, kemungkinan diakibatkan tegangan berlebih dan tekanan panas.

Pada tahun 2008, India meluncurkan satelit untuk mengorbit pada bulan. Namun satelit diabaikan setelah jaringan komunikasi dengan bumi terputus dan ilmuwan kehilangan kontrol terhadapnya.

Kegagalan itu tak menghentikan India yang tengah merencanakan misi pesawat luar angkasa berawak pada 20I6. India adalah negara kelima setelah Amerika Serikat, Rusia, Cina dan Prancis yang terjun ke pasar satelit komersial.

Sejak 1994, program luar angkasa India telah sejumlah satelit buatannya. Negara itu sejauh ini telah sukses mengirim sembilan misi penerbangan luar angkasa secara berturut-turut.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement