Ahad 09 Jan 2011 09:50 WIB

LPI: Terima Kasih, Solo

Rep: fernan rahadi/ Red: Krisman Purwoko

$Tarian batik kreasi \$

Foto: antara

Tarian batik kreasi \"Solo Batik Carnival\" saat berlangsung pesta pembukaan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Kota Solo mendapatkan pujian setinggi langit setelah sukses menjadi penyelenggara partai perdana Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Manahan, Sabtu (8/1). Pertandingan antara tuan rumah Solo FC melawan Persema Malang yang berakhir untuk kemenangan tim tamu 5-1 dihadiri oleh sebanyak 22 ribu penonton.

"Saya sangat bersyukur atas suksesnya penyelenggaraan laga perdana LPI. Secara khusus saya berterima kasih kepada warga Solo yang telah membantu menyukseskan pergelaran ini," kata juru bicara LPI, Abi Hasantoso, dalam konferensi pers usai pertandingan.

Abi mengatakan, jumlah penonton yang mencapai 22 ribu adalah rekor baru jumlah penonton yang menonton sepakbola di Manahan. Sejak siang, ribuan penonton memang telah memadati stadion berkapasitas 22 ribu orang tersebut. Meskipun diwarnai guyuran hujan deras, para suporter, dari kalangan orang tua sampai anak-anak, terlihat sangat antusias menonton pertandingan tersebut.

"Antusiasme masyarakat di sini memang luar biasa menyambut LPI ini. Apalagi Solo sudah lama tidak memiliki tim yang bermain di level tertinggi," kata Salim (21), penonton yang duduk di sebelah Republika.

Baru-baru ini, tim yang berada di divisi utama, Persis Solo, membubarkan diri. Sebelumnya, Solo pernah memiliki dua klub yang tampil di divisi utama, yakni Pelita Solo dan Persijatim Solo, akan tetapi kedua klub tersebut pindah ke kota lain. Sedangkan Arseto Solo sudah bubar sejak akhir 90-an silam.

Selain dari LPI, kemarin pujian juga mengalir dari pelatih Persema, Timo Scheunemann. Pelatih asal Austria itu mengaku terkesan dengan konsistensi Solo untuk melakukan reformasi di sepakbola. Selain penuh dengan berbagai macam spanduk yang bertuliskan selamat datang kepada LPI, Manahan kemarin juga penuh dengan suporter Pasoepati yang terus-menerus meneriakkan yel-yel sepanjang pertandingan.

"Saya sangat terkesan. Mungkin saat ini tim Solo FC kalah telak. Namun pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, saya yakin mereka akan lebih baik, terutama jika sudah diperkuat pemain-pemain asing," ujar Timo.

Solo FC sore tadi memang tidak diperkuat lima pemain asingnya yang belum memperoleh izin kerja di Indonesia. Akibatnya gawang mereka digelontor lima gol oleh para pemain Persema.

"Hasil ini menjadi pelajaran bagi tim kami. Saya kecewa, namun bangga terhadap semangat juang yang ditunjukkan para pemain. Ke depannya kami pasti akan lebih kuat, apalagi jika sudah diperkuat pemain-pemain asing kami," tutur manajer Solo FC, Totok Supriyanto.

Beberapa pejabat terlihat menghadiri LPI, yang kemarin memperkenalkan slogan 'Change the Game' dan 'Go Fair Play'. Beberapa di antara pejabat yang terlihat adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mantan Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid, mantan Kadiv Humas Mabes Polri, Edward Aritonang, dan Walikota Solo, Joko Widodo.