REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, mengatakan bahwa pihaknya akan mentaati penalti yang diberikan pihak sponsor. Hanya saja pihaknya meminta waktu untuk menstabilkan kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) setelah ditinggakan tiga klub anggotanya.
"Tidak ada masalah dengan jumlah denda. Tapi, fokus kami saat ini adalah menyelesaikan carut marut kompetisi setelah tiga klub itu mundur," katanya.
Pria asal Ngawi, Jawa Timur, itu menambahkan guna menyelesaikan hal tersebut pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan sponsor guna mencari solusi yang terbaik. Antara PT Liga Indonesia dan sponsor utama telah sepakat untuk menyelesaikan kompetisi ISL hingga tuntas.
Sponsor utama ISL, PT Djarum, mengajukan klaim kepada PT Liga Indonesia karena banyak pertandingan yang gagal digelar serta mundurnya tiga klub peserta kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu. "Sudah positif, jumlah laga yang hilang akan dikalikan Rp 100 juta. Ini adalah bentuk konsekuensi yang harus diterima," kata Perwakilan PT Djarum, Fatih Chabanto.
Dengan mundurnya tiga klub ISL serta banyaknya pertandingan yang digelar tanpa penonton, bisa dipastikan jumlah penalti atau klaim yang harus dibayarkan PT Liga Indonesia kepada pihak sponsor utama cukup besar.
Sesuai dengan pendataan awal, jumlah pertandingan yang kemungkinan besar batal digelar selama kompetisi ISL 2010/2011 sebanyak 70 laga. Jika dikalikan dengan Rp 100 juta maka besarnya penalti yang harus dibayar mencapai Rp 7 miliar.