REPUBLIKA.CO.ID,TABANAN  --  Nuansa konflik PSSI-Liga Primer Indonesia (LPI) sangat kentara dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel Pan Pacific, Bali. Setelah beberapa kali Nurdin Halid menyindir kompetisi yang digagas Arifin Panigoro tersebut dalam sambutan pembukaan kongres, kali ini giliran anggota Komite Eksekutif PSSI, Togar Manahan Nero, menyebut-nyebut nama Arifin.

Hal tersebut terjadi saat Togar mendatangi para demonstran yang berkumpul di luar kawasan hotel tersebut. Saat itu, mantan ketua Komisi Disiplin PSSI itu sempat bersitegang dengan ketua umum Persebaya 1927, Saleh Mukadar.

"Kongres Arifin Panigoro itu di sana, bukan di sini. Lebih baik kalian pulang saja, konsolidasi lagi dengan Arifin," kata Togar kepada Saleh.

Saleh berkali-kali menekankan dirinya seharusnya bisa masuk ke dalam kongres. Saleh memang tidak lagi diakui PSSI setelah memutuskan pindah ke LPI bersama gerbong Persebaya 1927. PSSI hanya mengundang Persebaya yang diketuai oleh Wisnu Wardhana.

"Kami tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum diizinkan masuk," ujar Saleh.

Togar juga mengusir manajer Persema Malang, Asmuri, yang datang untuk mendengarkan hak jawabnya yang diminta PSSI. Sesuai surat yang dibawa Asmuri, PSSI melalui Nugraha Besoes memang mengundang Persema per tanggal 14 Januari.

"Saya ini diundang dan sudah membalas surat PSSI tersebut melalui email. Namun, kini saya justru tidak bisa masuk ke dalam kongres," ujar Asmuri.

Namun, Togar mengatakan bahwa surat balasan Persema belum diterima PSSI. Ia pun berkata kepada Asmuri bahwa kesalahan Persema adalah bergabung ke dalam organisasi yang memprovokasi PSSI dan merusak sepakbola.