REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Penyedia layanan internet (ISP) kecil asal Mesir yang terus mencoba bertahan setelah pemerintah Mesir pada Jumat menginstruksikan memutus seluruh sambungan internet kini pun mati.
Peneliti keamanan jaringan maya, Renesys, Senin (31/1) meyakini bahwa the Noor Group yang diyakini sebagai ISP terakhir Mesir yang beroperasi itu telah menyediakan akses untuk industri penerbangan, bank dan sektor keuangan, termasuk pasar saham Mesir.
"Mereka sepenuhnya tidak beroperasi saat ini," komentar Renesys dalam blog yang mengulas ISP tersebut.
ISP utama Mesir, — Link Egypt, Vodafone/Raya, Telecom Egypt, Etisalat Misr — berikut seluruh pelanggan dan partnernya memasuki 'kegelapan' pada Jumat. Renesys mengatakan aksi pemerintah Mesir adalah 'hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah internet'.
Jaringan maya Mesir menghilang sejak Jumat, begitu Facebook, Twitter dan semua forum online lain membantu mengobarkan protes berskala masif melawan Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun. Komunikasi lewat ponsel juga diputus oleh pemerintah.
Tak hanya itu, Mesir menutup kantor Al Jazeera di Kairo, menahan enam reporter kantor berita tersebut serta menyita peralatan mereka.