Selasa 08 Feb 2011 18:08 WIB

Hah.. Mafia Sisilia Kuasai Bisnis Tomat

Tomat pachino (ilustrasi)
Foto: bbc.co.uk
Tomat pachino (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ROMA - Tomat adalah bahan penting dalam masakan khas Italia. Mungkin ini kali pertama buah tomat dikait-kaitkan dengan praktik kejahatan terorganisir mafia.

Aparat penyelidik di Italia akan mengusut tuduhan bahwa mafia mendominasi distribusi tomat yang dianggap berkualitas paling bagus di Italia. Yaitu, tomat pachino yang merupakan tomat manis Sisilia.

Langkah pengusutan ini dilakukan setelah seorang presenter televisi kenamaan menyerukan kepada warga Italia agar memboikot tomat pachino. Tomat pachino diakui banyak kalangan lebih lezat dari kebanyakan tomat jenis lain.

Seruan untuk memboikot tomat tersebut mengejutkan banyak Italia. Bangsa yang menganggap masak-memasak dan makanan sebagai urusan serius.

Alessandro di Pietro, nama sang presenter yang mempunyai acara Occhio alla Spesa, menuding mafia telah mengambil alih distribusi pachino. Dia kemudian mengajak pemirsa melakukan aksi boikot dengan cara tidak membeli tomat tersebut.

Menurut Di Pietro, pembeli didorong untuk membayar 11 kali lipat dari harga yang diterima petani tomat pachino. Masih menurut Di Pietero, selisih harga di tingkat petani dan pembeli masuk ke kantung para bos mafia Italia.

Acara Di Pietro sebelumnya populer di mata ibu rumah tangga di seluruh Italia yang meminati informasi seputar harga bahan dapur. Setelah Di Pietro menyerukan aksi boikot pachino, acara tersebut menarik perhatian khalayak lebih luas.

Seruan boikot itu membuat berang warga Sisilia. Salah satunya adalah Menteri Lingkungan Italia, Stefania Prestagiacomo, yang memperingatkan tudingan semacam itu bisa menghancurkan sumber nafkah sekitar 5.000 petani Italia. Namun, komisi antimafia parlemen Italia menanggapi pro dan kontra boikot terhadap tomat Pachino dengan mengumumkan akan melancarkan penyelidikan sendiri atas tuduhan tersebut.

sumber : bbc.co.uk
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement