REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Gedung Putih menilai Pemerintahan Presiden Hosni Mubarak tidak serius melakukan reformasi, seperti yang diminta jutaan rakyat Mesir. Amerika Serikat memperingatkan Mesir bahwa kalau Pemerintahan Mesir tetap tidak menghiraukan rakyatnya maka demonstrasi akan terus terjadi.
Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, mengatakan sudah ada tanda-tanda dari para pemimpin Mesir bahwa mereka memang sengaja tidak menuruti permintaan para demonstran. "Mereka menunggu saja. Sambil berharap rakyat Mesir akan bosan sendiri dengan demonstrasi," demikian Gibbs, seperti dikutip Aljazeera, Kamis.
Namun menurut dia hal itu tidak akan terjadi. Itu dibuktikan dengan makin banyaknya massa yang bertahan di Tahrir Square, menuntut Presiden Mubarak mundur. Massa juga berdemonstrasi di depan Gedung Parlemen Mesir.
"Aksi rakyat Mesir ini tidak akan berhenti sampai Pemerintah Mesir menjawab permintaan rakyatnya dengan serius," kata Gibbs lagi.
Sebelumnya, Wapres AS Joe Biden mengatakan AS ingin melihat Mesir melakukan empat langkah. Pertama, menghentikan aksi kekerasan pada para pengunjuk rasa. Secepatnya membatalkan aturan darurat. Ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam dialog nasional, dan merangkul oposisi untuk menuntaskan krisis politik.