REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA - Para gerilyawan Kamis meledakkan saluran pipa gas terbesar di Pakistan barat laut untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Serangan itu sekali lagi menyebabkan puluhan ribu konsumen tanpa gas, kata para pejabat.
"Itu adalah pipa utama. Gerilyawan mendinamitnya semalam hanya beberapa jam setelah pihak berwenang memperbaikinya," kata pejabat senior pemerintah Anwar Durrani kepada AFP di provinsi Baluchistan, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan.
Jaringan pipa, yang menghubungkan gas cadangan di Sui untuk provinsi yang dilanda pemberontakan, Baluchistan, diledakkan pada Selasa. Pekerjaan perbaikan telah selesai Rabu malam, kata para pejabat itu.
Enayatullah Ismail, juru bicara perusahaan Sui Southern Gas, membenarkan terjadinya serangan terbaru itu. Ia mengatakan perlu waktu dua hari untuk memulihkan pasokan ke 200.000 konsumen di provinsi itu. "Kami menunggu izin keamanan (sebelum pekerjaan perbaikan dapat dimulai)," ucapnya kepada AFP.
Kelompok garis keras pada Militer Republik Baluchistan mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut. Etnis suku Baluch berjuang untuk hak-hak politik yang lebih dalam dan lebih besar pembagian hasil sumber daya alam yang ada di wilayah ini.
Ratusan orang telah tewas dalam kekerasan yang mencabik di seluruh provinsi sejak pemberontakan berkobar pada akhir 2004. Meskipun memiliki beberapa hidup standar terendah di Pakistan, daerah ini memiliki pasokan terkaya sumber daya alam.
Meskipun sabotase terhadap jaringan pipa gas adalah merek dagang dari pemberontak suku, daerahnya juga menderita serangan yang dipersalahkan pada gerilyawan Taliban.