REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Para mahasiswa Indonesia yang tengah menyelesaikan studinya di Kairo, Mesir, perlu mempertimbangkan kembali keinginan untuk kembali ke tanah air. Mereka sebaiknya bertahan karena suasana Mesir kini mulai membaik.
Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, Hairul Fuad, dalam perjalanan ke Brebes mendampingi Menag Suryadharma Ali, Ahad (13/2), mengatakan pertimbangan tersebut perlu diambil lantaran situasi politik di negeri Seribu Menara itu kini mulai membaik. Demonstransi sudah tak ada lagi menyusul turunnya Presiden Hosni Mubarak pada Jumat (11/2) lalu.
Hairul menjelaskan suasana di Mesir kini mulai kondusif. Namun, ia sendiri belum mengetahui persis apakah proses belajar di Universitas Al Azhar Kairo sudah dapat dimulai pada pekan depan.
Diperkirakan, suasana kondusif dalam pengertian menyeluruh -- aman, perekonomian berjalan dan aktivitas kantor normal -- baru pulih sekitar sebulan ke depan. Karena itu, lanjut dia, para mahasiswa di Mesir perlu mempertimbangkan lagi jika ingin kembali ke tanah air.
Jumlah mahasiswa Inonesia yang berlajar di Kairo itu tercatat tidak kurang dari 6.000 orang. Tatkala pemimpin negeri itu digoyang aksi demontrasi yang menyebabkan Mubarak turun, pemerintah Indonesia sempat mengevakuasi ratusan mahasiswa menggunakan pesawat udara.