REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Pemerintah Italia mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan salah satu kekuatan udaranya berupa pesawat jet tempur ke Benghazi, yang merupakan salah satu kota terbesar setelah Tripoli, di Libya. Hal itu dilakukan untuk mengevakuasi para warganya yang berada di Tripoli, yang tengah terkepung aksi unjuk rasa menentang Presiden Muammar Ghaddafi.
Radio pemerintah mengatakan, Menteri Pertahanan Italia Ignazio La Russa telah mengumumkan kepada para reporter di Abu Dhabi, saat dirinya melakukan kunjungan kenegaraan.
Pesawat angkut C-130 itu bakal mengevakuasi sekitar 100 warga Italia yang berada di Benghazi. Italia, yang memiliki kepentingan yang besar terhadap energi di Libya, sektiar 1500 warga negaranya menetap atau bekerja di negara tersebut.
Beberapa warga telah meninggalkan negara itu beberapa hari terakhir di penerbangan komersial biasa dari Tripoli.
Sebelumnya, ribuan pengunjuk rasa merayakan kemenangan setelah menguasai kota terbesar kedua di Libya, Benghazi. Hal itu dilakukan setelah unjuk rasa besar-besaran yang berujung bentrokan antara para demonstran dengan aparat kepolisian setempat.
Para pengunjuk rasa merakayannya di jalan-jalan kota Benghazi, Senin (21/2). Merkea mengklain telah menguasai kota itu. Beberapa warga setempat dilaporkan meninggal dalam aksi tersebut.
Surat kabar setempat melaporkan, para pengunjuk rasa anti-pemerintah telah merusak kota Libya Ras Lanuf, yang merupakan lokasi kilang minyak dan kompleks petrokimia. Dengan karyawan di fasilitas tersebut, koran itu juga mengatakan komite khusus pekerja dan penduduk lokal telah dibentuk untuk melindungi berbagai fasilitas dari kerusakan.