REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN - Sakiruddin, kasubdis Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara, memiliki pendapat berbeda tentang keterpurukan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin Halid. Sakiruddin menilai sebenarnya yang menjadi persoalan selama ini di PSSI bukanlah Nurdin Halid.
Namun, dua sosok di belakang Nurdin yakni Nugraho Besoes dan Andi Darussalam. Karena, menurut Sakiruddin, kedua orang tersebut yang selama ini lebih dominan dalam menjalankan roda keorganisasian di lembaga tersebut.
"Jadi, sebenarnya yang paling fatal menurut saya bukanlah Nurdin Halid. Yang perlu dibuang adalah Nugraho Besoes dan Andi Darussalam,'' kata Sakiruddin. ''Sejak saya masih aktif bermain sepak bola sampai pensiun sekarang ini, sekretaris PSSI tetap Nugraha Besoes. Tetapi sampai sekarang, apa yang sudah dibuatnya untuk kemajuan PSSI.''
Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng, sebelumnya meminta Kongres PSSI di Bali pada 23 Maret dijadikan momentum untuk melakukan reformasi. Hal tersebut sesuai dengan hasil Kongres Sepak Bola Nasional di Malang pada beberapa waktu lalu.
Dalam butir rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) yang telah ditetapkan adalah PSSI perlu segera melakukan reformasi dan restrukturisasi atas dasar usul, saran, dan kritik. Ada pula harapan masyarakat dan langkah-langkah konkrit sesuai aturan yang berlaku untuk mencapai prestasi yang diharapkan.
"Apabila PSSI tidak tunduk dan mengabaikan ketentuan tersebut, maka pemerintah akan melakukan tindakan sesuai peraturan yang berlaku," katanya.