REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan dan AS Minggu pagi memulai latihan militer tahunan bersama mereka di tengah berlanjutnya ketegangan-ketegangan di semenanjung. Manuver gabungan selama 11 hari itu, berkode sandi 'Key Resolve/Foal Eagle', diikuti sekitar 200.000 tentara Korea Selatan dan 12.800 prajurit AS.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan, sebuah kapal induk AS juga akan bergabung dengan salah satu dari dua latihan, sedangkan para perwira militer AS di sini membenarkan atau tidak membantah berita tersebut, menurut laporan Kantor Berita Yonhap. Key Resolve, kunci penyelesaian, terutama melibatkan simulasi-simulasi komputer, akan berakhir sampai 10 Maret, sedangkan Foal Eagle, anak elang, melibatkan latihan gabungan udara, darat dan laut yang akan berlangsung sampai 30 April.
Latihan-latihan itu difokuskan pada peningkatan kemampuan sekutu untuk mempertahankan terhadap serangan-serangan kecil, mendadak, oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK/Korea Utara), menurut Komandan Pasukan Gabungan. Dia menambahkan, latihan-latihan pertahanan di alam, yang bertujuan untuk memperkuat kesiapan sekutu 'menghadapi segala ancaman potensial'.
Latihan-latihan itu terjadi sehari setelah DPRK mengancam perang habis-habisan dalam menanggapi latihan bersama oleh Korea Selatan dan AS, dan mengatakan Seoul agar menghentikan pengiriman selebaran anti-DPRK melintasi perbatasan. Pyongyang akan menanggapi latihan bersama itu dengan "tindakan balasan habis-habisan yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan Seoul akan berubah menjadi "lautan api," kata Kantor Berita Korea Tengah, KCNA, pada Minggu.
Pihaknya juga bersumpah untuk menyerang Korea Selatan jika Selatan terus untuk menjatuhkan balon-balon yang sarat dengan pamflet tentang protes demokrasi yang melanda seluruh Timur Tengah ke Korea Utara.