REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kepolisian RI mengimbau Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Nurdin Halid, untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat bila memang menerima ancaman.
"Kita mengimbau kepada Bapak Nurdin Halid. Kalau memang ada hal-hal yang dirasakan mengancam, itu segera dilaporkan kepada kita dan akan dipantau terus," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis (3/3).
Pada prinsipnya, siapapun semua warga negara apabila merasa mendapat ancaman, teror, intimidasi, tentunya dapat menyampaikan laporan kepada pihak kepolisian. "Laporan dapat dilakukan di tingkat polres, polda dan Mabes Polri,'' kata Boy Rafli. ''Jadi, kita menunggu untuk mendapat keterangan lebih lanjut terkait adanya ancaman-ancaman."
Pernyataan Boy Rafli ini terkait pernyataan Nurdin yang meminta perlindungan dari Komisi X DPR RI karena dirinya dan keluarga terancam akan dibunuh terkait kemelut yang melanda PSSI menjelang Kongres PSSI. Nurdin menyampaikan Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang dipimpin oleh Ketua komisi X, Mahyudin (FPD), di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (1/3).
Nurdin mengaku siap mengungkap tabir tersebut asal dirinya memperoleh perlindungan dari Komisi X yang membidangi olahraga dan pendidikan. Nurdin siap menyebutkan nama pejabat negara atau menteri yang mengancam akan membunuhnya. Ancaman itu disampaikan melalui pesan singkat dan telepon.
"Jiwa saya terancam akan dibunuh. Saya dan keluarga juga terima sms akan dibunuh. Beberapa pengurus PSSI daerah juga diancam akan dibunuh," ujar Nurdin Halid dengan mata berkaca-kaca didampingi Sekjen PSSI Noegraha Besoes dan seluruh jajaran pengurus PSSI.
Nurdin juga mengaku siap mengungkap identitas para pengancamnya yang diduga berasal dari pejabat negara maupun menteri. Itu asalkan dirinya memperoleh perlindungan dari DPR.
"Saya siap buka-bukaan asal DPR mau melindungi saya. Saya minta jaminan,'' katanya. ''Apa pun saya siap buka. Siapa menteri yang ancam saya itu akan saya buka! Siapa pejabat tinggi yang ancam saya itu akan saya buka! Saya akan buka semua, kapan ancaman itu, hari apa, jam berapa, saya buka! Soal hidup saya serahkan ke Allah SWT,"