Senin 07 Mar 2011 09:48 WIB

Oposisi Libya Tolak Berbicara dengan Delegasi Inggris

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Anggota pasukan oposisi berjaga di kawasan timur Libya
Foto: AP
Anggota pasukan oposisi berjaga di kawasan timur Libya

REPUBLIKA.CO.ID, Pasukan oposisi Libya telah menolak melakukan perbincangan dengan delegasi Inggris yang memasuki kawasan tersebut tanpa perjanjian terlebih dahulu. Para delegasi akan dikirim pulang ke London, demikian menurut pasukan dewan nasional, Ahad (6/3).

"Kita tidak tahu apa misi asli mereka. Kami menolak mendiskusikan apa pun dengan mereka disebabkan cara mereka memasuki negara," ujar juru bicara oposisi, Abdul Hafix Ghoqa, kepada wartawan di Benghazi.

"Kini kita mencoba menegosiasikan cara agar mereka bisa pulang ke rumah," ujarnya. Oposisi juga mengatakan mereka tidak pernah dikontak oleh Chaves terkait rencana perdamaian.

Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, mengatakan satu tim kecil diplomat Inggris di kirim ke Benghazi, kawasan timur Libya untuk melakukan inisitif kontak dengan para pemberontak yang didukung oposisi.

"Kami sebenarnya bermaksud melakukan konsultasi dengan oposisi, untuk mengirim tim lanjutan yang akan memperkuat dialog. Upaya diplomatik ini adalah bagian dari cakupan lebih luas kerja Inggris terhadap Libya, termasuk dukungan bantuan kemanusiaan kami yang masih terus berjalan hingga kini," ujara Hague dalam pernyataan rersmi.

"Kami tetap menekan agar Gaddafi mau mundur dan kami akan bekerja dengan komunitas internsional untuk mendukung ambisi rakyat Libya yang sah dan legal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement