REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Barack Obama, Senin (7/3) berterima kasih kepada pemimpin sementara Kirghizstan Roza Otunbayeva atas dukungannya bagi pangkalan AS dan berjanji akan membantu transisi demokrasi bekas republik Sovyet itu. Otunbayeva, yang berada di Washington untuk menerima gelar "Women of Courage Award" (Wanita Pemberani) di Departemen Luar Negeri, Selasa (8/3), bertemu Obama dan Penasehat Keamanan Nasionalnya Tom Donilon di Gedung Putih.
Washington ingin sekali mempertahankan pangkalan militer Manasnya di Kirghizstan, negara Asia Tengah yang dilanda kerusuhan politik dan pergolakan tahun 2010. Pangkalan itu menjadi tempat transit bagi personil militer AS ke dan dari Afghanistan. Obama mengatakan AS telah melakukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan transparansi operasi-operasi di pangkalan itu dan sewa yang berkaitan dengannya dan berjanji akan 'memaksimumkan' manfaatnya bagi rakyat Kirghizstan, kata sebuah pernyataan Gedung Putih.
"Presiden Obama menegaskan komitmen AS untuk mendukung usaha-usaha Kirghizstan untuk mengonsolidasikan demokrasinya," kata pernyataan itu.
Presiden Obama dan Presiden Otunbayeva menegaskan bahwa membangun demokrasi adalah perjuangan terus-menerus dan menyatakan Kirghyzstan sejauh ini telah melakukan langkah-langkah positif untuk membangun satu demokrasi parlementer dan menyelenggarakan pemilu yang jujur dan dan bebas."