REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden FIFA, Sepp Blatter, secara tegas melarang Nurdin Halid ikut lagi dalam pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015. Meskipun sudah dilarang, PSSI tidak mempedulikannya. Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, Rabu (9/3) sore menegaskan PSSI hanya berpegang teguh kepada peraturan melalui surat-surat FIFA yang diterimanya selama ini.
"Kami hanya berpegang teguh pada aturan main yang berlaku. Selama ini, kami sudah melakukan korespondensi dengan FIFA,'' kata Nugraha dalam konferensi pers pada Rabu (9/3) sore. ''Dalam aturan yang mereka (FIFA) sosialisasikan, mereka tidak pernah menyebutkan soal substansi. Mereka tidak pernah menyebut nama-nama siapa yang boleh dicalonkan dan siapa yang tidak."
Nugraha bercerita soal isi surat-surat hasil korespondensinya dengan FIFA dari 22 Februari sampai 3 Maret yang lalu. Nugraha mengatakan surat-surat FIFA yang diterimanya itu hanya membahas mengenai persiapan kongres pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding pada 26 Maret. Surat korespondensi itu juga hanya membahas kongres pemilihan pengurus yang selambat-lambatnya dilakukan pada 30 April nanti.
''Tidak ada satu pun surat yang menyatakan Nurdin Halid tidak boleh lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI,'' tandas Nugraha.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, sehari sebelumnya menceritakan bahwa Blatter melarang Nurdin mencalonkan diri lagi sebagai ketua umum PSSI. Beberapa jam setelahnya, giliran Ketua KONI/KOI yang mengatakan bahwa Blatter melarang Nurdin, bersama dengan Arifin Panigoro, George Toisutta, dan Nirwan Bakrie menjadi ketua umum PSSI. Baik Djoko dan Rita mengaku bertemu dengan Blatter dalam kesempatan yang berbeda di hari yang sama.