REPUBLIKA.CO.ID, LIBYA - Seorang anak laki-laki pemimpin kuat Libya Muamar Gaddafi, Jumat, mengatakan, keluarganya "tidak takut" setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui serangan udara terhadap pasukan Libya yang setia kepada rezim ayahnya.
"Kami berada di negara kami dan dengan orang-orang kami dan kami tidak takut," kata Saif al-Islam Gaddafi kepada ABC News Nightline dari ibu kota Libya, Tripoli.
"Kami tidak akan takut, come on! Kami tidak akan takut. Maksud saya, anda tidak membantu orang-orang jika anda akan membom Libya, untuk membunuh rakyat Libya. Anda menghancurkan negara kami. Tidak ada yang senang dengan itu."
Dewan Keamanan PBB Kamis sepakat untuk membolehkan serangan udara guna menghentikan serangan pasukan Muamar Qaddafi terhadap pasukan pemberontak di Libya, dengan serangan pemboman pertama diperkirakan tak lama lagi.
Resolusi itu mengizinkan "semua tindakan seperlunya" untuk melindungi tempat-tempat sipil dan menerapkan gencatan senjata terhadap militer pemimpin Libya Qaddafi.
Persetujuan itu disahkan dengan 10-0 dengan lima negara abstain di dewan yang memiliki 15 negara anggota tersebut. Anggota tetap Dewan Keamanan PBB Cina dan Rusia termasuk di antara yang abstain, tapi tidak menggunakan hak veto mereka.